Atasi Proyek Mangkrak, KSP Moeldoko Ibarat Vasodilator

Kamis, 16 Desember 2021 - 12:29 WIB
loading...
A A A
Varhan juga mengakui, persoalan yang menghambat proyek UIII tersebut memang cukup berat. Salah satu kendala utama dari operasional UIII adalah lahan verponding atau lahan yang dimiliki seseorang sebagai hasil produk hukum pertanahan di zaman pemerintahan kolonial Belanda, lahan belum terdata, dan lahan yang belum memenuhi syarat dengan total seluas 26,82 hektare.

"Ini tentu memerlukan figur yang kuat, peduli dan penuh komitmen. Makanya saya sangat mengapresiasi langkah Pak Moeldoko yang awas melihat bahwa proyek ini adalah salah satu ikon keberhasilan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia," jelas Varhan.

UIII, kata dia, juga potensial untuk menjadi pusat kajian dunia Muslim, sejajar dengan Universitas Al-Azhar di masa lalu. Varhan juga menyatakan bahwa turun tangannya Moeldoko telah membawa dampak nyata yang signifikan.

Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menyatakan berkomitmen untuk menuntaskan masalah pembebasan lahan ini. "Itu kan jelas tidak bisa dihilangkan dari turun tangannya Pak Moeldoko," kata Varhan.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57/2016 tentang pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada 29 Juni 2016. Itu merupakan proyek bernilai 3,9 T di atas lahan 142,5 hektare.

Kampus dengan tujuh fakultas tersebut Kajian Islam, Ilmu Sosial Humaniora, Ekonomi Islam, Sains dan Teknologi, Pendidikan, serta Arsitektur dan Seni, diharapkan menjadi kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)