Pesan Kepala BPIP untuk Siswa di SPN Bukit Kaba
loading...
A
A
A
REJANG LEBONG - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, Rabu (17/11), mengunjungi Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Pada kesempatan itu, Yudian memberikan arahannya tentang penerapan nilai-nilai Pancasila serta wawasan kebangsaan.
Salah satu hal yang dipesankan oleh Yudian adalah dia mengajak kepada ratusan calon siswa bintara remaja Polri itu untuk menjadi pahlawan Indonesia di masa depan. Yakni, mengisi kemerdekaan sebagai anggota Polri yang baik.
Yudian juga berpesan agar para peserta didik di SPN Bukit Kaba itu untuk selalu setia kepada NKRI. Mereka dipesankan untuk tidak sama sekali melawan negara. "Jangan pernah melawan negara. Karena melawan negara di manapun pasti dihukum," kata Yudian.
Yudian mengingatkan, agar semua calon anggota Polri ini jangan dijajah kembali. Caranya, jangan pernah mau diadu domba. "Pegang selalu persatuan dan Bhineka Tunggal Ika, jangan tertipu. Jangan melawan negara baik dengan cara penyalahgunaan narkoba, terorisme, ataupun separatisme," kata Yudian.
Yudian juga meminta kepada para calon bintara Polri itu untuk memahami dua peristiwa di Indonesia yang baru saja diperingati. Yakni, Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
Menurut Yudian, dengan Sumpah Pemuda dan nilai-nilai Kepahlawanan, maka pada zaman perjuangan dulu, Indonesia bisa mengusir penjajah Jepang maupun Belanda. Padahal, Indonesia saat itu sebagai negara yang baru lahir belum memiliki perangkat persenjataan yang canggih.
"Karena dulu kita bersatu dan gotong royong maka kita bisa menang," kata Yudian.
Karena itu, Yudian berpesan, semua warga negara Indonesia harus bersyukur lahir dan tinggal di Indonesia. Karena, negeri ini adalah negeri yang diberkahi Tuhan Yang Maha Kuasa. "Cara bersyukurnya adalah dengan mengisi kemerdekaan," kata Yudian.
Untuk diketahui, ada ratusan orang calon siswa bintara remaja Polri di SPN Bukit Kaba ini. Mereka terdiri dari 37 calon bintara asal Polda dan 147 dari Polda Papua Barat. Sementara, yang berasal dari Polda Bengkulu sebanyak 229 orang.
Salah satu hal yang dipesankan oleh Yudian adalah dia mengajak kepada ratusan calon siswa bintara remaja Polri itu untuk menjadi pahlawan Indonesia di masa depan. Yakni, mengisi kemerdekaan sebagai anggota Polri yang baik.
Yudian juga berpesan agar para peserta didik di SPN Bukit Kaba itu untuk selalu setia kepada NKRI. Mereka dipesankan untuk tidak sama sekali melawan negara. "Jangan pernah melawan negara. Karena melawan negara di manapun pasti dihukum," kata Yudian.
Yudian mengingatkan, agar semua calon anggota Polri ini jangan dijajah kembali. Caranya, jangan pernah mau diadu domba. "Pegang selalu persatuan dan Bhineka Tunggal Ika, jangan tertipu. Jangan melawan negara baik dengan cara penyalahgunaan narkoba, terorisme, ataupun separatisme," kata Yudian.
Yudian juga meminta kepada para calon bintara Polri itu untuk memahami dua peristiwa di Indonesia yang baru saja diperingati. Yakni, Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan.
Menurut Yudian, dengan Sumpah Pemuda dan nilai-nilai Kepahlawanan, maka pada zaman perjuangan dulu, Indonesia bisa mengusir penjajah Jepang maupun Belanda. Padahal, Indonesia saat itu sebagai negara yang baru lahir belum memiliki perangkat persenjataan yang canggih.
"Karena dulu kita bersatu dan gotong royong maka kita bisa menang," kata Yudian.
Karena itu, Yudian berpesan, semua warga negara Indonesia harus bersyukur lahir dan tinggal di Indonesia. Karena, negeri ini adalah negeri yang diberkahi Tuhan Yang Maha Kuasa. "Cara bersyukurnya adalah dengan mengisi kemerdekaan," kata Yudian.
Untuk diketahui, ada ratusan orang calon siswa bintara remaja Polri di SPN Bukit Kaba ini. Mereka terdiri dari 37 calon bintara asal Polda dan 147 dari Polda Papua Barat. Sementara, yang berasal dari Polda Bengkulu sebanyak 229 orang.