Kala Mural Bicara Ekspresi yang Privat pun yang Komunal, Rizal Ramli: Kok Kejahatan????

Sabtu, 13 November 2021 - 05:49 WIB
loading...
A A A
Jika Farhan melukis dengan cara menyempotkan cat kaleng yang dilubangi kalengnya, beda halnya dengan teknik melukis Edi Bonetski. Pelukis asal Tangerang, Banten, ini terlihat beberapa kali membolak-balik kanvas lukisnya. “Tekniknya begini aja bang, ga perlu pusing-pusing. Biar orang laen menilai sendiri lukisan kita. Mereka mau bilang jelek, bagus, bahkan bilang gila, gak apa-apa. Bebas…!,” seloroh Edy.

Edy Bonetski, seniman mural otodidak yang dikenal dengan karyanya yang eksentrik dengan banyak memasukkan unsur-unsur absurd di dalam karyanya. Melalui ide-ide eksentriknya, Edy telah banyak mendapatkan berbagai penghargaan di ajang seni bergengsi dengan membawa bermacam isu sosial yang dipantaunya.

Kala Mural Bicara Ekspresi yang Privat pun yang Komunal, Rizal Ramli: Kok Kejahatan????

Aksi melukis mural seniman Farhan Siki. foto/hendri irawan-koran sindo

Di “ON & OFF PRESSURE”,KORAN SINDOberkesempatan melihat hasil karya Edy Bonetski, di dua kanvas yang ditempelkannya menjadi satu. Edy menjelaskan, sebelum ditempelkan kedua kanvas itu dilumurinya cat. Lalu, bagian belakang kanvas dipukulnya dengan menggunakan kain sorban yang tadi dililitkan di kepalanya. Setelah dua kanvas itu dipisahkan, tercetaklah pola berupa gambar tak beraturan di masing-masing kanvas tadi. “Inilah filosofi “ON & OFF PRESSURE”. Kanvas yang atas menekan, kanvas yang bawah nahan. Terus diangkat, lalu ditekan lagi,” kata Edy tertawa puas melihat hasil karyanya.

baca juga: Gelar Festival Mural, Kapolri: Jaga Kami Jadi Polri yang Lebih Baik

Selain di kanvas, para seniman jalanan ini melukis di tembok-tembok bangunan dengan total luas ±1.500 m2 yang tersebar di tujuh titik di sekitar perumahan Alam Raya. Pemilihan tempat di Alam Raya didasari daerah tersebut yang terbilang strategis, yakni di pusat wilayah Tangerang Kota, sehingga siapapun bisa dengan mudah menemukan lokasi pameran mural “ON & OFF PRESSURE” yang Instagramable. Ini juga sekaligus ingin menjadikan wilayah di kecamatan Benda sebagai alternatif pusat seni kota Tangerang.

Kala Mural Bicara Ekspresi yang Privat pun yang Komunal, Rizal Ramli: Kok Kejahatan????

Seniman Edi Bonetski asyik melukis mural di salah satu tembok bangunan. foto/L Project

Di hari kedua penyelenggaraan, ekonom senior Rizal Raml i sempat mengunjungi lokasi acara. Ia berfoto di mural Dewi Thermis yang Digambar di salah satu sisi tembok bangunan tempat berlangsungnya pameran mural “ON & OFF PRESSURE”. Mural Dewi Thermis merupakan karya Adrian dan Arsyad, dua seniman mural yang sebelumnya sempat diinterogasi polisi karena membuat mural tentang ' Jokowi not Found -404'.

baca juga: Gambar Kumpulan Kritik untuk Polri Jadi Juara Pertama Bhayangkara Mural Festival 2021

Oleh Rizal Ramli, fotonya tersebut dipostingnya di twitternya. Rizal menulis, Dewi Thermis merupakan dewi keadilan hukum Yunani. "Di mural Dewi Thermis, Dewi Keadilan Hukum Yunani,, dilukis muralnya oleh Adrian dan Arsyad, pelukis mural “Jokowi not found - 404”. Sempat diinterogasi oleh polisi," katanya. "Mural kok kejahatan ???? Untung sudah dikoreksi oleh Kapolri," lanjut mantan Menko Bidang Kemaritiman ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2432 seconds (0.1#10.140)