Pertempuran di Banten dan Sosok Mayor Widagdo si Hantu Jembatan

Rabu, 10 November 2021 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Aksi Mayor Widagdo membuat Belanda sangat geram. Belanda berusaha menghentikan aksi Mayor Widagdo namun selalu gagal. Kepiawaian dalam melakukan penyamaran membuat Belanda kesulitan menangkap Mayor Widagdo. Belanda pun menjadikan Mayor Widagdo sebagai salah satu pejuang yang paling dicari. Selain pejuang, Mayor Widagdo adalah sosok pemuda yang menginspirasi.



Di usianya yang masih relatif mudah dirinya telah menyandang pangkat Mayor. Darah mudanya yang bergelora membuat ia tak pernah takut saat berjuang melawan penjajah Belanda. Selain sebagai ahli perakit bom Mayor Widagdo juga dikenal sebagai ahli menyamar. Itulah mengapa, Mayor Widagdo dijuluki sebagai “Hantu Jembatan".

"Kalau dari cerita rekan-rekan seperjuangan, Bapak sering menyamar sebagai pedagang buah, di dalam keranjang buah yang dibawa, Bapak menyimpan sejumlah senjata api. Selain untuk menyerang Belanda, senjata juga didistribusikan ke rekan-rekan seperjuangan," papar Purini.

Pertempuran di Banten melawan Agresi Militer II menjadi bukti keberanian dan kegigihan Mayor Widagdo merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI dari tangan penjajah. Mayor Widagdo meninggal di usia 29 tahun pada bulan Februari 1949. Menurut catatan sejarah, Mayor Widagdo gugur dalam suatu pertempuran di Pasirmae. Mayor Widagdo gugur dalam upaya meledakkan Jembatan Cikupa. Dalam pertempuran itu, Letnan H. Bolang juga turut gugur.

Jenazah Mayor Widagdo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pandeglang, Banten. Nama Mayor Widagdo kemudian diabadikan menjadi nama salah satu jalan di pusat kota Pandeglang.
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2625 seconds (0.1#10.140)