BPIP Resmikan dan Kuatkan Klinik Pancasila di Lapas dan Rutan Lampung
loading...
A
A
A
Pada kesempatan yang sama Plt. Kakanwil Kemenkumham Lampung Iwan Santoso menyampaikan klinik Pancasila merupakan sarana komunikasi positif antara para warga binaan dengan petugas.
"Warga binaan dapat lebih memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila di lingkungan Lapas dan Rutan" ujar Iwan.
Menurutnya, program Klinik Pancasila sangat tepat diterapkan di lingkungan Pemasyatakatan, pendekatan pembinaan perlu lebih mengedepankan sikap toleransi, saling pengertian, tetap sabar untuk tetap mematuhi peraturan yang pada akhirnya diharapkan menjadi warga negara yang baik berdasarkan Pancasila.
"Tidak hanya diceramahkan tetapi sudah dipraktikkan, mereka dengan kreatifitasnya dilatih mengaktualisasikan potensi bakat keterampilan, bakat seninya dan lain-lain," kata Iwan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Lampung Farid Junaedi mengatakan, Klinik Pancasila menanamkan nilai-nilai Pancasila di dalam Lapas.
"Ada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di Lapas dan Rutan," kata Farid.
Kemudian, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Di mana, warga binaan saling berbagi kamar dan tidur secara adil. Ada juga nilai-nilai persatuan yang ditunjukkan oleh warga binaan. Walaupun, mereka berasal dari suku dan daerah yang berbeda.
Kemudian, ada nilai keadilan sosial yang tercermin dari rasa persaudaraan yang tinggi. Ini dilakukan tanpa mengenal kelas sosial.
"Berdasarkan hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Lampung melalui Divisi Pemasyarakatan menilai penting keberadaan Pancasila dan pembinaannya," kata Farid.
Farid Junaedi meyakini Klinik Pancasila menjadi sarana pembinaan Pancasila. Sehingga nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan ke warga binaan bisa membuat mereka menjadi duta Pancasila ketika sudah kembali ke masyarakat.
"Warga binaan dapat lebih memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila di lingkungan Lapas dan Rutan" ujar Iwan.
Menurutnya, program Klinik Pancasila sangat tepat diterapkan di lingkungan Pemasyatakatan, pendekatan pembinaan perlu lebih mengedepankan sikap toleransi, saling pengertian, tetap sabar untuk tetap mematuhi peraturan yang pada akhirnya diharapkan menjadi warga negara yang baik berdasarkan Pancasila.
"Tidak hanya diceramahkan tetapi sudah dipraktikkan, mereka dengan kreatifitasnya dilatih mengaktualisasikan potensi bakat keterampilan, bakat seninya dan lain-lain," kata Iwan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Lampung Farid Junaedi mengatakan, Klinik Pancasila menanamkan nilai-nilai Pancasila di dalam Lapas.
"Ada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang ditanamkan melalui kegiatan keagamaan di Lapas dan Rutan," kata Farid.
Kemudian, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Di mana, warga binaan saling berbagi kamar dan tidur secara adil. Ada juga nilai-nilai persatuan yang ditunjukkan oleh warga binaan. Walaupun, mereka berasal dari suku dan daerah yang berbeda.
Kemudian, ada nilai keadilan sosial yang tercermin dari rasa persaudaraan yang tinggi. Ini dilakukan tanpa mengenal kelas sosial.
"Berdasarkan hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Lampung melalui Divisi Pemasyarakatan menilai penting keberadaan Pancasila dan pembinaannya," kata Farid.
Farid Junaedi meyakini Klinik Pancasila menjadi sarana pembinaan Pancasila. Sehingga nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan ke warga binaan bisa membuat mereka menjadi duta Pancasila ketika sudah kembali ke masyarakat.