Antisipasi Pengurangan Risiko Bencana, Kepala BNPB Sampaikan 4 Langkah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktivitas Pengurangan Risiko Bencana (PRB) merupakan investasi yang paling penting dalam meminimalisir dampak potensi ancaman bencana . Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito saat puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2021 di Ambon.
Menurut Ganip, peringatan pengurangan risiko bencana ini menjadi pengingat bersama atas keberhasilan pencapaian bersama dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak bencana. Termasuk menyosialisasikan kegiatan dan konsepsi mengenai pengurangan risiko bencana yang bertujuan membangun kesadaran bersama.
"Membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku pengurangan risiko bencana serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku penanggulangan bencana di seluruh Indonesia," ujar Ganip, Rabu (20/10/2021).
Pada kesempatan yang sama, Ganip berharap dan mengajak seluruh pelaku pengurangan risiko bencana yang hadir serta instansi terkait untuk bersatu bahu-membahu dan gotong-royong dalam melakukan upaya dan empat langkah mengantisipasi risiko bencana.
"Pertama mengidentifikasi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang ada bagaimana kita sudah ketahui dari BMKG memperkirakan bahwa 3 bulan ke depan akan terjadi di peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia," tutur Ganip.
Sementara itu upaya yang kedua adalah melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam rangka berbagi peran dan menyiapkan sumber daya. Terakhir atau ketiga menyiapkan rencana kontijensi dan simulasi dengan melibatkan seluruh stakeholder.
"Keempat sosialisasikan kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dan apa yang harus dilakukan sehingga dapat selamat bila terjadi bencana," pungkasnya.
Menurut Ganip, peringatan pengurangan risiko bencana ini menjadi pengingat bersama atas keberhasilan pencapaian bersama dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak bencana. Termasuk menyosialisasikan kegiatan dan konsepsi mengenai pengurangan risiko bencana yang bertujuan membangun kesadaran bersama.
"Membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku pengurangan risiko bencana serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku penanggulangan bencana di seluruh Indonesia," ujar Ganip, Rabu (20/10/2021).
Pada kesempatan yang sama, Ganip berharap dan mengajak seluruh pelaku pengurangan risiko bencana yang hadir serta instansi terkait untuk bersatu bahu-membahu dan gotong-royong dalam melakukan upaya dan empat langkah mengantisipasi risiko bencana.
"Pertama mengidentifikasi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang ada bagaimana kita sudah ketahui dari BMKG memperkirakan bahwa 3 bulan ke depan akan terjadi di peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia," tutur Ganip.
Sementara itu upaya yang kedua adalah melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam rangka berbagi peran dan menyiapkan sumber daya. Terakhir atau ketiga menyiapkan rencana kontijensi dan simulasi dengan melibatkan seluruh stakeholder.
"Keempat sosialisasikan kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dan apa yang harus dilakukan sehingga dapat selamat bila terjadi bencana," pungkasnya.
(kri)