Buka Pelatihan Baguna PDIP, Megawati Bicara Potensi Kerawanan Bencana Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri membuka gelaran Pelatihan Dasar Manajemen Bencana dan Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan bagi Pengurus Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD dan DPC di seluruh Indonesia.
Pelatihan itu dilaksanakan secara virtual atas kerja sama partai berlambang kepala banteng itu dengan Pusdiklat Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas).
Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat, bersama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (28/9/2021). Ada juga Kepala BNPP/Basarnas Marsdya (TNI) Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Hadir di pelatihan itu, sejumlah pengurus DPP PDIP seperti Eriko Sotarduga dan Ribka Tjiptaning yang juga Kepala Baguna DPP PDIP, Wasekjen Arif Wibowo dan Sadarestuwati. Juga para kepala daerah dari PDIP seperti Ganjar Pranowo, Hanindhito Himawan Pratama dari Kediri, Santoso dari Blitar, dan Hevearita Gunaryanti Rahayu dari Semarang, sejumlah anggota DPR seperti Paryono, Samsu Niang, dan Vita Ervina, para anggota DPRD, serta perwakilan pengurus DPD/DPC PDIP seluruh Indonesia.
"Dalam instruksi DPP partai, saya selalu meminta Baguna mempersiapkan diri membantu penanggulangan bencana," kata Megawati saat membuka acara.
Hal itu berangkat dari pengalaman panjang Megawati menghadapi bencana. Termasuk sejak saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden dan presiden hingga saat ini. Kerap kali Indonesia itu ribut setelah kejadian bencana terjadi. Maka Presiden RI kelima itu mendorong agar persiapan diperkuat sehingga tak morat marit ketika bencana benar terjadi.
"Jadi saya harap kita tak lagi gagap. Harus tepat ketika memang perlu tanggap darurat," ucap Megawati.
Kepala BNPP/Basarnas Hendri Alfiandi menyatakan bencana memiliki sifat tak bisa diprediksi sebelumnya. Karenanya bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat menimpa siapa saja. Maka itu kesiapsiagaan harus menjadi perhatian semua pihak guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Kata dia, Indonesia identik dengan potensi bencana besar. Sebab warga Indonesia hidup di atas empat lempeng aktif di dunia, masuk dalam lintasan ring of fire, ditambah faktor geologi dan hidrografi yang meningkatkan potensi bencana.
Dijelaskannya, BNPP atau Basarnas bekerja mempersiapkan kekuatan dalam melaksanakan operasi tanggap darurat bencana. Pihaknya tak sendiri dalam melaksanakan tugas kemanusiaan itu. Masyarakat juga dilibatkan, termasuk dari TNI-Polri hingga unsur Baguna DPP PDIP.
"Potensi pencarian dan pertolongan ini jadi pilar utama berhasilnya operasi pencarian dan pertolongan. Kita semua telah melihat sepak terjang Baguna PDIP dalam mendukung operasi pencarian dan pertolongan di tanah air. Baguna selalu hadir dan memberikan bantuan secara riil dalam penanggulangan bencana," urai Marsdya Henri.
"Harapan kami, tim Baguna yang sudah berkualifikasi, dapat bersama kami, selalu siap dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dimanapun berada. Operasi pencarian dan pertolongan adalah misi kemanusiaan yang mulia. Mari ingat pesan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kita bekerja segenap jiwa raga, penuh ikhlas membantu saudara kita yang tertimpa musibah di seluruh tanah air. Yang pasti apapun yang kita lakukan akan dicatat menjadi amal kebaikan dan jadi pahala di akhirat nanti," sambung Henri Alfiandi.
Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito mengatakan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan sikap Baguna dalam menanggulangi bencana di seluruh Tanah Air. Pihaknya berterima kasih kepada Megawati dan Hasto Kristiyanto yang membawa kader PDIP selalu tersedia untuk membantu operasi kemanusiaan penanggulangan bencana.
"Tantangan penanggulangan bencana yang dihadapi bangsa Indonesia akan terus terjadi di masa depan. Kondisi ini karena Indonesia berada di kawasan rawan bencana," kata Ganip.
"Untuk itu, seluruh elemen masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Para relawan dalam membantu dan memfasilitai partisipasi masyarakat sangatlah penting. Keberadaan relawan Baguna sudah dirasakan masyarakat dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana," lanjut Ganip.
Diingatkannya, Presiden RI pertama Soekarno pernah menyampaikan bahwa belajar tanpa berpikir tak berguna, tapi berpikir tanpa belajar justru sangat berbahaya. "Ini artinya sangatlah penting mengasah kemampuan dengan terus belajar, dan teruslah belajar," pungkas Letjen Ganip.
Pelatihan itu dilaksanakan secara virtual atas kerja sama partai berlambang kepala banteng itu dengan Pusdiklat Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas).
Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat, bersama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (28/9/2021). Ada juga Kepala BNPP/Basarnas Marsdya (TNI) Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Hadir di pelatihan itu, sejumlah pengurus DPP PDIP seperti Eriko Sotarduga dan Ribka Tjiptaning yang juga Kepala Baguna DPP PDIP, Wasekjen Arif Wibowo dan Sadarestuwati. Juga para kepala daerah dari PDIP seperti Ganjar Pranowo, Hanindhito Himawan Pratama dari Kediri, Santoso dari Blitar, dan Hevearita Gunaryanti Rahayu dari Semarang, sejumlah anggota DPR seperti Paryono, Samsu Niang, dan Vita Ervina, para anggota DPRD, serta perwakilan pengurus DPD/DPC PDIP seluruh Indonesia.
"Dalam instruksi DPP partai, saya selalu meminta Baguna mempersiapkan diri membantu penanggulangan bencana," kata Megawati saat membuka acara.
Hal itu berangkat dari pengalaman panjang Megawati menghadapi bencana. Termasuk sejak saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden dan presiden hingga saat ini. Kerap kali Indonesia itu ribut setelah kejadian bencana terjadi. Maka Presiden RI kelima itu mendorong agar persiapan diperkuat sehingga tak morat marit ketika bencana benar terjadi.
"Jadi saya harap kita tak lagi gagap. Harus tepat ketika memang perlu tanggap darurat," ucap Megawati.
Kepala BNPP/Basarnas Hendri Alfiandi menyatakan bencana memiliki sifat tak bisa diprediksi sebelumnya. Karenanya bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat menimpa siapa saja. Maka itu kesiapsiagaan harus menjadi perhatian semua pihak guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Kata dia, Indonesia identik dengan potensi bencana besar. Sebab warga Indonesia hidup di atas empat lempeng aktif di dunia, masuk dalam lintasan ring of fire, ditambah faktor geologi dan hidrografi yang meningkatkan potensi bencana.
Dijelaskannya, BNPP atau Basarnas bekerja mempersiapkan kekuatan dalam melaksanakan operasi tanggap darurat bencana. Pihaknya tak sendiri dalam melaksanakan tugas kemanusiaan itu. Masyarakat juga dilibatkan, termasuk dari TNI-Polri hingga unsur Baguna DPP PDIP.
"Potensi pencarian dan pertolongan ini jadi pilar utama berhasilnya operasi pencarian dan pertolongan. Kita semua telah melihat sepak terjang Baguna PDIP dalam mendukung operasi pencarian dan pertolongan di tanah air. Baguna selalu hadir dan memberikan bantuan secara riil dalam penanggulangan bencana," urai Marsdya Henri.
"Harapan kami, tim Baguna yang sudah berkualifikasi, dapat bersama kami, selalu siap dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dimanapun berada. Operasi pencarian dan pertolongan adalah misi kemanusiaan yang mulia. Mari ingat pesan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kita bekerja segenap jiwa raga, penuh ikhlas membantu saudara kita yang tertimpa musibah di seluruh tanah air. Yang pasti apapun yang kita lakukan akan dicatat menjadi amal kebaikan dan jadi pahala di akhirat nanti," sambung Henri Alfiandi.
Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito mengatakan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan sikap Baguna dalam menanggulangi bencana di seluruh Tanah Air. Pihaknya berterima kasih kepada Megawati dan Hasto Kristiyanto yang membawa kader PDIP selalu tersedia untuk membantu operasi kemanusiaan penanggulangan bencana.
"Tantangan penanggulangan bencana yang dihadapi bangsa Indonesia akan terus terjadi di masa depan. Kondisi ini karena Indonesia berada di kawasan rawan bencana," kata Ganip.
"Untuk itu, seluruh elemen masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Para relawan dalam membantu dan memfasilitai partisipasi masyarakat sangatlah penting. Keberadaan relawan Baguna sudah dirasakan masyarakat dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana," lanjut Ganip.
Diingatkannya, Presiden RI pertama Soekarno pernah menyampaikan bahwa belajar tanpa berpikir tak berguna, tapi berpikir tanpa belajar justru sangat berbahaya. "Ini artinya sangatlah penting mengasah kemampuan dengan terus belajar, dan teruslah belajar," pungkas Letjen Ganip.
(kri)