Kemenkes Optimis Target 2,3 Juta Suntikan Vaksin COVID-19 Per Hari Tercapai September Ini

Jum'at, 03 September 2021 - 06:03 WIB
loading...
Kemenkes Optimis Target...
Indonesia saat ini telah mengamankan sebanyak 220 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai merek, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indonesia saat ini telah mengamankan sebanyak 220 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai merek, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi. Setelah kemarin, 2 September 2021 kedatangan sebanyak 1.195.740 dosis vaksin Pfizer dan 500 ribu vaksin Astrazeneca hibah dari Australia.

“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua pihak yang membuat kedatangan vaksin ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (3/9/2021).

Untuk itu, Dante optimistis target 2,3 juta dosis per hari pada September bisa tercapai. “Diperlukan dukungan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, Dinas Kesehatan daerah, TNI, Polri, Organisasi Masyarakat, dan swasta untuk terus dapat mempercepat laju vaksinasi,” jelasnya.

Dante mengatakan sejak awal vaksinasi pada 13 Januari 2021 butuh waktu 26 pekan untuk mencapai 50 juta suntikan. Kemudian di akhir Agustus 2021 lalu, Indonesia berhasil mencapai 50 juta kedua hanya dalam waktu enam pekan.

“Jadi percepatan vaksinasi sudah sedemikian rupa sehingga kita makin lama makin punya pengalaman untuk melaksanakan vaksinasi lebih cepat,” paparnya.

Dia juga menjelaskan selama Agustus lalu, stok vaksin bertambah sekitar 43 juta dosis dan distribusi vaksin sebanyak 15,2 juta di pekan ke-4 Agustus dan 20,3 juta di pekan ke-5 Agustus dan awal September. Laju suntikan juga telah ditingkatkan menjadi 10 juta per 10 hari sejak Agustus.

Dante juga menyinggung tren penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di berbagai provinsi terus berlanjut sebesar 25% dibandingkan pekan sebelumnya. Diikuti dengan kesembuhan yang terus meningkat. Kementerian Kesehatan juga mencatat penurunan angka kematian mencapai 37% dibanding pekan sebelumnya. Begitu juga dengan positivity rate nasional juga menurun hingga 10,36%.

“Mudah-mudahan tren positivity rate makin lama makin turun, sejalan dengan berbagai protokol kesehatan yang kita kampanyekan dan berbagai vaksinasi yang sudah kita berikan kepada masyarakat,” paparnya.

Dia mengingatkan dengan semua perkembangan ini jangan membuat lengah. Menurut dr Dante, sejumlah negara yang vaksinasi di atas 50% dari jumlah penduduk seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Jepang kembali mengalami lonjakan kasus.

Dia menyebut hal tersebut karena protokol kesehatan yang tidak dijaga. Jadi walaupun Indonesia mengalami akselerasi yang cepat dalam vaksinasi, protokol kesehatan harus dijalankan supaya tidak terjadi lonjakan selanjutnya.

“Kita tetap harus waspada, tetap menahan diri untuk melakukan mobilitas, disiplin menjaga protokol kesehatan, dan segera divaksinasi. Karena vaksinasi dan protokol kesehatan terbukti mampu menurunkan laju penyebaran virus,” kata Dante.

Dia juga mengimbau pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan di daerah untuk terus mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok masyarakat rentan terutama lansia dan yang memiliki penyakit penyerta. Hal ini sangat penting karena lebih 50% kematian di rumah sakit merupakan dengan penyakit penyerta. Saat ini vaksinasi untuk lansia juga masih rendah padahal rentan terpapar. Baca juga: Ditopang Tes Covid dan Digitalisasi, Laba Prodia Melonjak 2.000%

“Untuk itu, agar kelompok ini jadi prioritas (vaksinasi),” ucapnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)