Agresi Militer Belanda II, Upaya Kompeni Melumpuhkan Pemerintahan Indonesia
loading...
A
A
A
Perlawanan kepada Belanda tak hanya di Sumatera. Jenderal Soedirman yang memilih pergi meninggalkan Kota Yogyakarta, juga melancarkan gerilya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kolonel AH Nasution, selaku Panglima Tentara dan Teritorium Jawa menyusun rencana pertahanan rakyat Totaliter yang salah satu pokok isinya ialah: Tugas pasukan-pasukan yang berasal dari daerah-daerah federal adalah ber wingate (menyusup ke belakang garis musuh) dan membentuk kantong-kantong gerilya sehingga seluruh Pulau Jawa akan menjadi medan gerilya yang luas.
Agresi Militer Belanda II ke Indonesia kembali mendapatkan kecaman dunia. PBB menekan Belanda untuk segera membebaskan para pemimpin republik dan mematuhi Perjanjian Renville yang telah disepakati bersama Komisi Tiga Negara.
Atas desakan itu, Belanda akhirnya membebaskan Bung Karno dan Bung Hatta pada 6 Juli 1949. Sepekan kemudian Pemerintahan Indonesia pulih, dan kembali melanjutkan perundingan dengan Belanda, yang dikenal dengan Perjanjian Roem Royen.
Sumber* Diolah dari berbagai sumber
Agresi Militer Belanda II ke Indonesia kembali mendapatkan kecaman dunia. PBB menekan Belanda untuk segera membebaskan para pemimpin republik dan mematuhi Perjanjian Renville yang telah disepakati bersama Komisi Tiga Negara.
Atas desakan itu, Belanda akhirnya membebaskan Bung Karno dan Bung Hatta pada 6 Juli 1949. Sepekan kemudian Pemerintahan Indonesia pulih, dan kembali melanjutkan perundingan dengan Belanda, yang dikenal dengan Perjanjian Roem Royen.
Sumber* Diolah dari berbagai sumber
(abd)