LaNyalla Bicara Kemandirian dan Kedaulatan Pangan di FGD HIPPORA
loading...
A
A
A
"Kita berharap Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian dengan melibatkan HIPPORA melakukan sinergi untuk secara cepat menjawab arahan Presiden tersebut. Artinya produk olahan atau produk turunan dari Porang harus menjadi road map untuk peningkatan nilai tambah Indonesia," katanya.
Menurut LaNyalla, apa yang dikatakan Presiden Jokowi memang benar. Jika Indonesia tidak memulai membuat produk olahan porang, nantinya bisa kalah dengan negara lain. Sebab, sejarah mencatat, Korea Selatan pernah melakukan penelitian sejumlah produk hayati di hutan Indonesia, terutama tanaman-tanaman herbal. Hari ini, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memimpin produk-produk obat herbal dari sumber hayati dan hewani.
"Begitu juga Thailand, di tahun 80-an, saat kita swasembada beras, mereka belajar ke sini. Termasuk meminta contoh beberapa Varietas beras kita. Dan hari ini Thailand menjadi eksportir beras. Kemudian ada Vietnam yang pernah belajar di sentra Pembudidayaan Udang di Dipasena, Lampung. Kini mereka salah satu negara eksportir Udang besar di dunia. Ironisnya, tambak Dipasena hari ini dalam kondisi hidup segan mati tak mau," katanya.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-827 Kabupaten Trenggalek. Dia berharap apa dicanangkan Bupati bisa tercapai. "Semoga dapat terwujud apa cita-cita Pak Bupati menjadikan Trenggalek Meroket, Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang dan Organisasinya Kreatif, dan Ekosistem yang Terjaga."
Selain Ketua DPD RI, turut mengisi acara Panen Raya dan FGD tersebut antara lain DR. H. Jazilul Fawaid (Ketua Dewan Pembina DPP-HIPPORA, Wakil Ketua MPR RI), H. Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek), Dr. Ir. Misnawi (Dewan Pakar DPP HIPPORA), Mu’in Fikri (Vice President Divhub Antar Lembaga 1 Bank BNI), dan Pramu Risanto (Tenaga Ahli Kementerian LHK).
Menurut LaNyalla, apa yang dikatakan Presiden Jokowi memang benar. Jika Indonesia tidak memulai membuat produk olahan porang, nantinya bisa kalah dengan negara lain. Sebab, sejarah mencatat, Korea Selatan pernah melakukan penelitian sejumlah produk hayati di hutan Indonesia, terutama tanaman-tanaman herbal. Hari ini, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memimpin produk-produk obat herbal dari sumber hayati dan hewani.
"Begitu juga Thailand, di tahun 80-an, saat kita swasembada beras, mereka belajar ke sini. Termasuk meminta contoh beberapa Varietas beras kita. Dan hari ini Thailand menjadi eksportir beras. Kemudian ada Vietnam yang pernah belajar di sentra Pembudidayaan Udang di Dipasena, Lampung. Kini mereka salah satu negara eksportir Udang besar di dunia. Ironisnya, tambak Dipasena hari ini dalam kondisi hidup segan mati tak mau," katanya.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga mengucapkan Selamat Hari Jadi ke-827 Kabupaten Trenggalek. Dia berharap apa dicanangkan Bupati bisa tercapai. "Semoga dapat terwujud apa cita-cita Pak Bupati menjadikan Trenggalek Meroket, Maju Ekonomi Rakyatnya, Orang dan Organisasinya Kreatif, dan Ekosistem yang Terjaga."
Selain Ketua DPD RI, turut mengisi acara Panen Raya dan FGD tersebut antara lain DR. H. Jazilul Fawaid (Ketua Dewan Pembina DPP-HIPPORA, Wakil Ketua MPR RI), H. Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek), Dr. Ir. Misnawi (Dewan Pakar DPP HIPPORA), Mu’in Fikri (Vice President Divhub Antar Lembaga 1 Bank BNI), dan Pramu Risanto (Tenaga Ahli Kementerian LHK).
(zik)