Pasca Dikuasai Taliban, JK Prediksi Pengaruh China Menguat di Afghanistan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa ada dua hal yang menjadi tantangan Afghanistan ke depan. Pertama, adalah persoalan disiplin pasukan Taliban.
“Apakah pasukan Taliban yang seperti saya katakan tadi sebagian besar dari daerah-daerah itu dapat menjalankan tugasnya sesuai kebijakan pusat. Sesuai dengan kebijakan pimpinan Taliban sendiri untuk bertindak secara moderat untuk menjaga merek tidak mencederai sesama bangsanya,” ujarnya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).
Kedua, adalah masalah ekonomi. Selama ini ekonomi Afghanistan disokong oleh Amerika Serikat.
“Karena AS menghidupi ekonomi Afghanistan selama ini. Baik tentara nya maupun ekonomi lainnya, biaya operasional pemerintahannya. Itu semua dibiayai oleh Amerika,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, JK pun memprediksi adanya kemungkinan pengaruh China di Afghanistan pada masa mendatang.
“(Sokongan Amerika) Sekarang tentu ini tidak ada lagi. Eropa tentu tidak ada lagi. Maka bisa-bisa China sangat berpengaruh nanti Afghanistan,” pungkasnya.
“Apakah pasukan Taliban yang seperti saya katakan tadi sebagian besar dari daerah-daerah itu dapat menjalankan tugasnya sesuai kebijakan pusat. Sesuai dengan kebijakan pimpinan Taliban sendiri untuk bertindak secara moderat untuk menjaga merek tidak mencederai sesama bangsanya,” ujarnya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).
Kedua, adalah masalah ekonomi. Selama ini ekonomi Afghanistan disokong oleh Amerika Serikat.
“Karena AS menghidupi ekonomi Afghanistan selama ini. Baik tentara nya maupun ekonomi lainnya, biaya operasional pemerintahannya. Itu semua dibiayai oleh Amerika,” tuturnya.
Dengan kondisi ini, JK pun memprediksi adanya kemungkinan pengaruh China di Afghanistan pada masa mendatang.
“(Sokongan Amerika) Sekarang tentu ini tidak ada lagi. Eropa tentu tidak ada lagi. Maka bisa-bisa China sangat berpengaruh nanti Afghanistan,” pungkasnya.
(kri)