Cerita Penerbang Skadron Udara 17 Sukses Evakuasi WNI dari Afghanistan

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 09:31 WIB
loading...
A A A
"Setelah mendarat di Islamabad, diputuskan untuk menginap sembari memantau perkembangan situasi di Bandara Hamid Karzai International, Kabul, Afganistan, sebelum melaksanakan proses evakuasi WNI di sana," ungkapnya.

Dia memaparkan, selama berada di Islamabad, seluruh awak pesawat terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di sekitar landasan di Bandara Hamid Karzai International, Kabul. Terutama eskalasi kerumunan massa yang dapat mengganggu jalannya pendaratan di sana.

"Hambatan yang dihadapi terutama adalah data-data terkini dari landasan Bandara Hamid Karzai International, serta kondisi sekitar landasan yang tidak menentu. Eskalasi kerumunan massa terjadi ketika awak pesawat sudah sampai di Islamabad, sehingga keputusan dari pihak Kemenlu menunda penjemputan selama 1 sampai 2 hari," ungkap Mayor Mulyo.

Setelah mendapatkan data-data lengkap tentang kondisi Bandara Hamid Karzai, Kabul bisa didarati, diputuskan pesawat terbang dari Islamabad pada hari Jumat (20/8/2021) dini hari. Keputusan ini diambil dengan harapan kondisi bandara sepi dan tidak ada eskalasi massa.

Mulyo menjelaskan, tantangan lain yang dihadapi para awak pesawat adalah kondisi bandara Bandara Hamid Karzai yang dikelilingi pegunungan serta banyaknya fasilitas bandara yang tidak berfungsi secara optimal.

Medan Afghanistan yang merupakan kota dikelilingi pegunungan dengan elevasi runway 5.877 feet di atas permukaan laut, ditambah fasilitas nav aid bandara (ILS, VOR), night facilities, dan air traffic service tidak berfungsi maksimal mengakibatkan awak pesawat menghadapi tantangan yang sangat berat saat approach.

"Prosedur approach yang secara visual dan menghindari pegunungan, membuat landing di Kabul menjadi tantangan yang paling utama bagi seluruh awak pesawat A-7305," katanya.

Setelah mendarat di Bandara Hamid Karzai, proses evakuasi pun dengan sesegera mungkin dilaksanakan lantaran keterbatasan waktu yang diberikan NATO, selaku pemegang otoritas bandara. Sekitar dua jam, seluruh proses boarding WNI selesai dilaksanakan.

"Demi keselamatan bersama, kami membatasi barang bawaan hanya hand luggage saja, sehingga kami memohon maaf kepada WNI dan WNA yang kami evakuasi, karena koper-kopernya tidak semuanya bisa dibawa ke dalam pesawat," ujar Mayor Mulyo.

Setelah memakan proses panjang, Boeing 737-400 berhasil mengevakuasi 26 WNI dan 7 warga non WNI dari Bandara Hamid Karzai. Pada pukul 03.05 WIB, Pesawat Boeing 737-400 melakukan pendaratan sempurna di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2336 seconds (0.1#10.140)