Dirjen WHO Sebut Kasus COVID-19 Bisa Tembus 300 Juta di Awal Tahun 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengungkapkan bahwa Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) memperkirakan kasus COVID-19 Global bisa tembus 300 juta pada awal tahun depan atau awal tahun 2022.
“Dirjen WHO memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” ungkap Retno secara virtual, Kami (19/8/2021).
Retno mengatakan bahwa kasus COVID-19 saat ini pun masih terus mengalami kenaikan. Bahkan, per 4 Agustus 2021 lalu kasus COVID-19 Global telah mencapai 200 juta kasus.
“Kita masih terus menyaksikan kenaikan kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia. Pada tanggal 4 Agustus 2021 yang lalu, kasus COVID-19 Global telah menembus angka 200 juta,” kata Retno.
Sementara itu, Retno menegaskan bahwa saat ini kasus COVID-19 secara Global masih terus bertambah, bahkan dua kali lebih cepat. Dia memaparkan bahwa dunia hanya butuh waktu 6 bulan untuk menembus angka kasus COVID-19 sebesar 100 juta dan 100 juta kedua memerlukan waktu lebih dari 1 tahun.
“Dunia hanya memerlukan waktu 6 bulan untuk mencapai 100 juta kedua. Sementara 100 juta kasus pertama memerlukan waktu lebih dari 1 tahun. Artinya terjadi penyebaran kasus COVID-19 dua kali lebih cepat saat ini,” kata Retno.
“Dirjen WHO memperkirakan dengan tren sekarang, jumlah kasus dapat mencapai 300 juta pada awal tahun depan atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” ungkap Retno secara virtual, Kami (19/8/2021).
Retno mengatakan bahwa kasus COVID-19 saat ini pun masih terus mengalami kenaikan. Bahkan, per 4 Agustus 2021 lalu kasus COVID-19 Global telah mencapai 200 juta kasus.
“Kita masih terus menyaksikan kenaikan kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia. Pada tanggal 4 Agustus 2021 yang lalu, kasus COVID-19 Global telah menembus angka 200 juta,” kata Retno.
Sementara itu, Retno menegaskan bahwa saat ini kasus COVID-19 secara Global masih terus bertambah, bahkan dua kali lebih cepat. Dia memaparkan bahwa dunia hanya butuh waktu 6 bulan untuk menembus angka kasus COVID-19 sebesar 100 juta dan 100 juta kedua memerlukan waktu lebih dari 1 tahun.
“Dunia hanya memerlukan waktu 6 bulan untuk mencapai 100 juta kedua. Sementara 100 juta kasus pertama memerlukan waktu lebih dari 1 tahun. Artinya terjadi penyebaran kasus COVID-19 dua kali lebih cepat saat ini,” kata Retno.
(kri)