Pelaksanaan Tidak Efektif, PSBB Dievaluasi

Selasa, 21 April 2020 - 06:01 WIB
loading...
A A A
Selain terbukti masih banyak pelanggaran yang dilakukan perusahaan, pelanggaran juga masih banyak dilakukan masyarakat. Selama sembilan hari penerapan (PSBB) wilayah DKI Jakarta (10-18 April 2020), Jasa Marga bersama Polri dan Dinas Perhubungan mencatat 1.549 kendaraan, atau 54% dari total 2.863 kendaraan yang diperiksa, masih menyalahi ketentuan PSBB.

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, menjelaskan, data tersebut merupakan data dari tiga checkpoint yang terletak di akses gerbang tol (GT), yakni GT Tomang jalan tol Dalam Kota, GT Kapuk jalan tol Sedyatmo, dan GT Cikunir 2 jalan tol JORR. Jenis pelanggaran terbanyak yaitu tidak mengenakan masker (72%) dan jumlah penumpang melebihi ketentuan (19%). "Jasa Marga senantiasa aktif melakukan mitigasi risiko terhadap penyebaran virus Covid-19 di lingkungan rest area dan gerbang tol pada jalan-jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group," ucapnya.

Namun, secara umum, pengguna angkutan umum di Jabodetabek turun pada masa pandemi Covid-19. Penurunan sudah terjadi sejak sebelum pemberlakuan PSBB yang dimulai pada 10 April 2020 di wilayah Jakarta menyusul kemudian Jawa Barat (Depok, Bekasi, dan Bogor) pada 15 April serta Banten (Tangerang Raya) pada 18 April. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti menyatakan, khususnya Jakarta pada Maret 2020 sudah berinisiatif melakukan berbagai pembatasan, termasuk pembatasan transportasi sehingga pada Maret tersebut sudah mulai terjadi penurunan pengguna angkutan yang cukup berarti.

Untuk layanan bus Transjakarta mulai 1-15 April 2020 jumlah penggunanya mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu sekitar 83.000 orang per hari. Penurunan penumpang juga terjadi pada layanan mass rapid transit (MRT). Pada hari-hari normal bulan Januari 2020, penggunanya mencapai 85.000 orang per hari. Pada Maret merosot sekitar 47,05%, yaitu 45.000 orang per hari. Data terakhir mencatat pada 1-15 April hanya mengangkut 5.000 penumpang per hari atau turun 94,11% dibanding Januari 2020.

Kemudian, KRL Commuter Line. Pada Januari 2020 KRL setiap harinya masih melayani sekitar 859.000 orang. Pada Maret, jumlahnya turun 30,38% menjadi sekitar 598.000 orang per hari. (Bima Setiadi/Bagja/Dita Angga/Binti Mufarida)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)