Anis: Kasus Positif Masih Tinggi, New Normal Belum Semestinya Diberlakukan

Kamis, 28 Mei 2020 - 09:20 WIB
loading...
Anis: Kasus Positif Masih Tinggi, New Normal Belum Semestinya Diberlakukan
Anggota DPR RI dari Dapil Jakarta Timur, Anis Byarwati menilai New Normal belum semestinya diberlakukan pemerintah saat ini. Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Dapil Jakarta Timur, Anis Byarwati menilai New Normal belum semestinya diberlakukan pemerintah saat ini. Karena, jumlah penambahan kasus positif COVID-19 atau virus Corona masih cukup tinggi.

Rata-rata 400 kasus positif virus Corona bertambah setiap hari. Bahkan pada tanggal 21 Mei lalu terjadi peningkatan kasus positif Corona sebanyak 973 orang. ( )

“Saat ini saja, PSBB belum bisa dikatakan efektif, masih banyak masyarakat beraktifitas keluar rumah tanpa masker atau tanpa jaga jarak,” ujar Anis dalam keterangan tertulisnya, Kamis, (28/5/2020).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyoroti kesiapan pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan kurva yang masih naik dan aktivitas masyarakat yang akan kembali dibuka, kemungkinan penambahan pasien positif dalam jumlah besar akan sangat nyata.

“Jika pemerintah memaksakan diri menerapkan new normal, menurut saya justru akan mengkhawatirkan. Sebab, peningkatan aktivitas masyarakat akibat kebijakan itu bisa berpotensi menambah jumlah kasus virus Corona di dalam negeri,” kata Anggota Komisi XI DPR ini.

Di samping itu, dia berpendapat, ketika New Normal diberlakukan secara efektif pun, daya angkat industri terhadap perekonomian tidak akan sama dan tidak akan sekuat ketika sebelum pandemi corona terjadi. Hal ini karena new normal diberlakukan dengan protokol kesehatan yang ketat di mana physical distancing tetap dilakukan.

Dan para pekerja yang berusia di atas 45 tahun tidak bisa masuk kerja. “Faktor ini akan mempengaruhi struktur pekerja di perusahaan-perusahaan,” kata Anis.

Dia meminta pemerintah benar-benar melakukan kajian yang matang soal skenario dan dampak New Normal kepada kesehatan masyarakat dan perekonomian. Anis mengingatkan, jangan sampai tujuan New Normal malah seperti jauh panggang dari api. (Baca juga: Kata PDIP soal Kebijakan Jokowi tentang 'New Normal')

“Jangan sampai pemberlakuan kebijakan New Normal membuat jumlah kasus justru makin bertambah dan membuat pemulihan ekonomi menjadi makin lama untuk Indonesia,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)
pixels