Kemenkes Akui Perlu Tracing Kontak Erat Cepat Tekan Penularan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong tracing pasien kontak erat dilakukan dengan cepat. Hal tersebut guna menurunkan laju penularan virus COVID-19 di Indonesia.
“Selain mengurangi mobilitas perlu testing terhadap suspek dan kontak erat perlu dilakukan dengan cepat,” ujar Jubir Vaksin COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers Virtual, Rabu (21/07/2021). Baca juga: Kemenkes Sebut Hanya 5 Daerah yang Penuhi Target Tracing dan Testing Covid-19
Adapun hal tersebut diungkapkan melihat kondisi virus COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, rasio (testing) kontak erat dan jumlah penduduk terbilang rendah.
“(testing) Kurang dari 5 persen kontak erat perminggu sementara target yang kita harapkan adalah lebih dari 9 persen (testing) kontak erat perminggu,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Siti mengajak pemerintah provinsi dan pemerintah daerah turut meningkatkan kapasitas tracing. Menurutnya juga, pemerintah juga harus melibatkan unsur masyarakat. Baca juga: Luhut Sebut Angka Pasien Covid-19 Meninggal Setelah Divaksin Sangat Rendah
“Dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa atauapun Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang mana dalam hal ini Kemenkes telah ikut mendukung sebagian anggaran operasionalnya melalui dana alokasi khusus non fisik yaitu yang kita kenal dengan BOK Puskesmas,” tandasnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
“Selain mengurangi mobilitas perlu testing terhadap suspek dan kontak erat perlu dilakukan dengan cepat,” ujar Jubir Vaksin COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam siaran pers Virtual, Rabu (21/07/2021). Baca juga: Kemenkes Sebut Hanya 5 Daerah yang Penuhi Target Tracing dan Testing Covid-19
Adapun hal tersebut diungkapkan melihat kondisi virus COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, rasio (testing) kontak erat dan jumlah penduduk terbilang rendah.
“(testing) Kurang dari 5 persen kontak erat perminggu sementara target yang kita harapkan adalah lebih dari 9 persen (testing) kontak erat perminggu,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Siti mengajak pemerintah provinsi dan pemerintah daerah turut meningkatkan kapasitas tracing. Menurutnya juga, pemerintah juga harus melibatkan unsur masyarakat. Baca juga: Luhut Sebut Angka Pasien Covid-19 Meninggal Setelah Divaksin Sangat Rendah
“Dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa atauapun Babinsa dan Bhabinkamtibmas, yang mana dalam hal ini Kemenkes telah ikut mendukung sebagian anggaran operasionalnya melalui dana alokasi khusus non fisik yaitu yang kita kenal dengan BOK Puskesmas,” tandasnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(kri)