PPKM Darurat, Psikolog Minta Pemerintah Pakai Komunikasi Kreatif

Rabu, 07 Juli 2021 - 18:13 WIB
loading...
PPKM Darurat, Psikolog...
Perubahan aktivitas dan kondisi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dapat menimbulkan kejenuhan dan pengaruhi psikologis. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perubahan aktivitas dan kondisi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tentu dapat menimbulkan kejenuhan dan mempengaruhi kondisi psikologis. Meski berat, PPKM Darurat ini sejatinya untuk menekan jumlah penyebaran kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.



Selain kampanye untuk tetap menjaga protokol kesehatan, ia menjelasjan pemerintah juga harus memastikan rantai kehidupan berjalan atau tidak terputus. Terutama memastikan usaha rakyat kecil tetap berjalan.

"Tapi juga bagaimana usaha kecil? kita bisa membantu mereka bagaimana rantai ekonomi itu tidak terputus tanpa membahyakan proses kita untuk menjaga virus agar bisa berhenti dari penyebarannya," katanya dalam forum discussion group (FGD) bertajuk "PPKM Darurat, Indonesia Selamat" yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (7/7/2021).

Kasandra juga menambahkan, upaya berikutnya adalah melindungi diri dan keluarga dari berita hoax dan gosip tentang Covid-19. Di mana menurutnya, cara ini malah justru menyebabkan boomerang kepada seseorang yang tadinya percaya akan adanya Covid-19.

"Justru menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Yang bahkan persoalannya bahwa kita dalam kondisi cemas tertekan maka akan menimbulkan turunnya imunitas. Ketika imunitas turun kemungkinan kita kena covid-19 tinggi," tutur dia.

Karena itu, ia mengatakan, penting bagi seseorang untuk mencari edukasi yang baik tentang bahaya Covid-19. Sehingga saat kemungkinan terjadi kepada dirinya, ia dengan cepat dapat mengetahui penanganannya.

Selain itu, bisa juga mengubah pola edukasi komunikasi dengan pendekatan konten kreatif untuk menjaga imunitas warga. Seperti membuat meme kreatif bernada lucu tentang edukasi bahaya Covid-19, pendekatan empati dan popularitas personal.

"Bisa kita gunakan model berdasarkan ketakutan. Jadi takut ya. Beberapa waktu yang lalu indonesia pun sampai terkenal ke korea selatan adanya hal unik ya ada pake pocong ya," katanya.

Menurutnya, seluruh elemen masyarakat tak hanya pemerintah juga turut andil dalam kampanye konten kreatif itu. "Kita semua punya tanggungjawab untuk terlibat memberikan strategi komunikasi dengan pendekatan konten beragam. Jadi jangan memicu emosi, kemarahan orang," tuturnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1265 seconds (0.1#10.140)