BPK Benteng Utama Penjaga Tata Kelola Negara
loading...
A
A
A
Fakta menunjukkan, hampir 90 persen kasus korupsi yang ditangani penegak hukum berawal dari temuan pemeriksaan BPK. Data ini diperoleh penulis dari pernyataan Sekretaris Jenderal BPK Hendra Ristriawan pada tahun 2016 silam.
Temuan BPK telah menjadi bukti maupun informasi awal bagi penegak hukum untuk menelisik kasus yang lebih dalam lagi. Di sinilah, mengapa negara sangat membutuhkan lembaga pengawas keuangan, laiknya BPK.
Sejak awal dibentuk, BPK menjadi alat kontrol untuk menjaga agar aktor-aktor pemerintah tidak menilep atau menyelewengkan uang rakyat demi kepentingan pribadi. Temuan audit BPK telah menjadi katalisator sekaligus alat deteksi praktik korupsi. Sebab, temuan audit menggambarkan bagaimana potensi penyimpangan terjadi secara nyata. Misalnya dari temuan atas kelemahan sistem pengendalian internal, tentu akan mengindikasikan tingginya potensi akan terjadinya korupsi.
BPK telah berperan menunjukkan wilayah dimana kemungkinan korupsi dapat terjadi. Hasil temuan dari pemeriksaan dapat pula menjadi acuan dalam melakukan pemeriksaan lanjutan yang bersifat invstigasi atau temuan yang mengarah kepada tindakan korupsi.
Bahkan sesuai Pasal 8 undang-undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, bahwa laporan hasil pemeriksaan akan menjadi bukti awal bagi pihak yang berwenang, semisal Polri, Jaksa dan KPK dalam melakukan pemeriksaan investigasi.
Pada akhirnya, kerja-kerja BPK telah menunjukan relevansinya terhadap banyaknya pembuktian kasus korupsi yang ditangani penegak hukum. Sehingga, di instansi pemerintah manapun, tingkat korupsi akan berkelindan dengan banyaknya kegiatan melawan hukum, yang kesemuanya dapat dilacak dan termonitor dari audit BPK.
Pemerintahan yang baik dan bersih adalah elemen terpenting dalam merealisasikan cita-cita bangsa. Kesejahteraan dan kemakmuran hanya akan terwujud bila lembaga pemerintah berjalan tanpa penyimpangan dan penyelewengan. Di sinilah peran BPK. Ia menjadi pelindung agar kinerja institusi negara tidak menyimpang.
Keberadaan BPK membantu negara melakukan pengawasan terhadap aktivitas aktor di instasi pemerintah. Terbukti dari berbagai riset dan fakta menunjukkan bahwa semakin banyak temuan audit, berkorelasi terhadap praktik korupsi yang terjadi. Sehingga, rekomendasi audit BPK menjadi sangat penting. Dia menjadi alat terbaik untuk memperbaiki maupun mengurangi praktik korupsi.
Audit menjadi alat kontrol aktor-aktor pemerintah agar tidak menyimpang. Karena sebagai deteksi awal, maka pemerintah bisa menjadikan audit BPK untuk memproteksi potensi kejahatan, semisal upaya adanya penjualan ilegal aset pemerintah, fee dalam pengadaan, penyuapan serta penggelapan uang negara.
Penelitian Virgasari tahun 2006 memotret bagaimana opini pemeriksaan BPK berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah. Semakin baik opini yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja pemerintah tersebut.
Temuan BPK telah menjadi bukti maupun informasi awal bagi penegak hukum untuk menelisik kasus yang lebih dalam lagi. Di sinilah, mengapa negara sangat membutuhkan lembaga pengawas keuangan, laiknya BPK.
Sejak awal dibentuk, BPK menjadi alat kontrol untuk menjaga agar aktor-aktor pemerintah tidak menilep atau menyelewengkan uang rakyat demi kepentingan pribadi. Temuan audit BPK telah menjadi katalisator sekaligus alat deteksi praktik korupsi. Sebab, temuan audit menggambarkan bagaimana potensi penyimpangan terjadi secara nyata. Misalnya dari temuan atas kelemahan sistem pengendalian internal, tentu akan mengindikasikan tingginya potensi akan terjadinya korupsi.
BPK telah berperan menunjukkan wilayah dimana kemungkinan korupsi dapat terjadi. Hasil temuan dari pemeriksaan dapat pula menjadi acuan dalam melakukan pemeriksaan lanjutan yang bersifat invstigasi atau temuan yang mengarah kepada tindakan korupsi.
Bahkan sesuai Pasal 8 undang-undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, bahwa laporan hasil pemeriksaan akan menjadi bukti awal bagi pihak yang berwenang, semisal Polri, Jaksa dan KPK dalam melakukan pemeriksaan investigasi.
Pada akhirnya, kerja-kerja BPK telah menunjukan relevansinya terhadap banyaknya pembuktian kasus korupsi yang ditangani penegak hukum. Sehingga, di instansi pemerintah manapun, tingkat korupsi akan berkelindan dengan banyaknya kegiatan melawan hukum, yang kesemuanya dapat dilacak dan termonitor dari audit BPK.
Pemerintahan yang baik dan bersih adalah elemen terpenting dalam merealisasikan cita-cita bangsa. Kesejahteraan dan kemakmuran hanya akan terwujud bila lembaga pemerintah berjalan tanpa penyimpangan dan penyelewengan. Di sinilah peran BPK. Ia menjadi pelindung agar kinerja institusi negara tidak menyimpang.
Keberadaan BPK membantu negara melakukan pengawasan terhadap aktivitas aktor di instasi pemerintah. Terbukti dari berbagai riset dan fakta menunjukkan bahwa semakin banyak temuan audit, berkorelasi terhadap praktik korupsi yang terjadi. Sehingga, rekomendasi audit BPK menjadi sangat penting. Dia menjadi alat terbaik untuk memperbaiki maupun mengurangi praktik korupsi.
Audit menjadi alat kontrol aktor-aktor pemerintah agar tidak menyimpang. Karena sebagai deteksi awal, maka pemerintah bisa menjadikan audit BPK untuk memproteksi potensi kejahatan, semisal upaya adanya penjualan ilegal aset pemerintah, fee dalam pengadaan, penyuapan serta penggelapan uang negara.
Penelitian Virgasari tahun 2006 memotret bagaimana opini pemeriksaan BPK berpengaruh positif terhadap kinerja pemerintah. Semakin baik opini yang diperoleh maka semakin baik pula kinerja pemerintah tersebut.