MPR Ingatkan Pentingnya 4 Pilar untuk Tangkal Radikalisme

Jum'at, 28 Mei 2021 - 12:41 WIB
loading...
MPR Ingatkan Pentingnya 4 Pilar untuk Tangkal Radikalisme
Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengingatkan pentingnya fungsi empat pilar kebangsaan dalam mencegah terorisme dan radikalisme di Tanah Air. Foto/SINDOnews/Kiswondari
A A A
JAKARTA - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengingatkan pentingnya fungsi empat pilar kebangsaan dalam mencegah terorisme dan radikalisme di Tanah Air. Hal ini disampaikannya dalam Sosialisasi Empat Pilar di Kebon Bawang, Jakarta Utara.

Menurut dia, pemahaman dan pengamalan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadi pilar utama dalam mencegah penyebaran paham terorisme maupun radikalisme di lingkungan masyarakat. Baca juga: Prabowo Maju Bersama PDIP, Nasdem: Semakin Dini Koalisi Semakin Bagus

“Akhir-akhir ini kita kerap mendengar adanya aksi penangkapan terhadap terduga teroris di berbagai daerah. Ini sangat menyedihkan karena tentunya keberadaan teroris ini menyebabkan munculnya rasa tidak aman dan keresahan di masyarakat,” ujar Sahroni di hadapan para peserta, Selasa (25/5/2021) kemarin.

Karena itu, Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengingatkan warga agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai empat pilar demi membendung munculnya paham terorisme dan radikalisme. Menurutnya, pemahaman ekstrimis bisa menjamur karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap keempat pilar tadi.

“Saya melihat, paham ekstremisme dapat masuk dan mempengaruhi masyarakat karena kurangnya pemahaman di masyarakat akan nilai-nilai tersebut. Karenanya, saya hadir di sini untuk membantu memberikan pemahaman terkait nilai penting Empat Pilar MPR,” terangnya.

Selain itu, legislator asal Tanjung Priok itu juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengedepankan nilai-nilai toleransi antarsesama, karena radikalisme muncul dari sikap intoleran dan ekslusif.

“Perlu kita pahami bahwa teroris itu tidak bisa ditunjuk ke satu agama tertentu. Paham terorisme ini datang dari pemahaman yang eksklusif dan intoleran, karenanya kita harus selalu mengutamakan keterbukaan, diskusi, dan inklusifitas di masyarakat,” tutup Sahroni.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)