Amati dan Waspadai Dampak Pergerakan 1,5 juta Pemudik
loading...
A
A
A
Ada empat varian virus corona yang masuk dalam daftar untuk diamati dengan sangat serius. Selain varian B.1.617, tiga varian lainnya adalah B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, Varian B.1.351 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan Varian P.1 yang pertama kali terdeteksi di Brasil.
Semua elemen masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan taat Prokes, karena tiga varian virus corona dalam daftar variant of concern itu sudah masuk Indonesia yang dibawa oleh turis asing. Masing-masing adalah varian B.1.1.7, varian B.1.351 dan varian B.1.617. Fakta ini sudah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sekali lagi, tentang akibat lengah atau tidak peduli Prokes di masa pandemi Covid-19, gambaran eksesnya adalah potret India hari-hari ini. Jumlah pasien yang mencapai 25,7 juta dengan total kematian 286.952 (data worldometer per 19 Mei 2021) menyebabkan situasi pandemi di sana menjadi sulit dikendalikan.
Sedih dan pilu menyelimuti begitu banyak keluarga di negara itu karena ratusan jenazah tidak bisa mendapatkan perlakuan sebagaimana mestinya. Banyak jenazah tidak bisa dimakamkan atau dikremasi, tetapi hanya diambangkan di sungai.
Sungguh, apa yang terjadi di India harus menjadi pelajaran. Maka, bersama pemerintah, semua elemen masyarakat harus berupaya dengan sungguh-sungguh agar pandemi Covid-19 di dalam negeri sekarang ini tidak memicu tragedi seperti di India. Ingat bahwa beberapa varian virus corona, termasuk varian B.1.617 yang lebih mematikan itu, sudah masuk Indonesia.
Seberapa besar dampak dari pergerakan 1,5 juta pemudik pada periode libur lebaran 2021 terhadap perkembangan penularan Covid-19 tentu saja harus diamati dan juga diwaspadai. Dari 1,5 juta itu, telah dilakukan tes covid-19 terhadap 77.068 pemudik sejak 15 Mei 2021 atau pada periode arus balik.
Hasilnya, didapatkan 264 pemudik positif Covid-19. Sebelum berlakunya periode larangan mudik, atau sejak 22 April 2021, juga dilakukan tes acak terhadap 6.724 pemudik. Dari jumlah itu, sekitar 4.000-an pemudik terkonfirmasi positif. Data ini memberi gambaran yang lebih dari cukup tentang adanya potensi penularan dari pergerakan para pemudik.
Karena itu, meningkatkan kewaspadaan sangatlah beralasan. Selain di Jawa, semua pemerintah daerah dan masyarakat di pulau Sumatera juga didorong untuk lebih antisipatif. Laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bahwa hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatera masuk dalam zona merah dan oranye Covid-19 tentu saja harus disikapi dengan cermat.
Sebagian besar masyarakat terbukti prihatin dengan perkembangan Covid-19, sehingga banyak yang tidak mudik. Kewaspadaan, kepedulian dan Inisiatif warga pada sejumlah pemukiman di Jakarta dan Tangerang patut diapresiasi. Pada sejumlah permukiman, terpampang spanduk pernyataan menolak pemudik yang kembali tanpa membawa atau menunjukan Surat Bebas Covid-19. Menjadi sangat produktif jika semua orang pun selalu patuh pada Prokes.
Semua elemen masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan taat Prokes, karena tiga varian virus corona dalam daftar variant of concern itu sudah masuk Indonesia yang dibawa oleh turis asing. Masing-masing adalah varian B.1.1.7, varian B.1.351 dan varian B.1.617. Fakta ini sudah dikonfirmasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sekali lagi, tentang akibat lengah atau tidak peduli Prokes di masa pandemi Covid-19, gambaran eksesnya adalah potret India hari-hari ini. Jumlah pasien yang mencapai 25,7 juta dengan total kematian 286.952 (data worldometer per 19 Mei 2021) menyebabkan situasi pandemi di sana menjadi sulit dikendalikan.
Sedih dan pilu menyelimuti begitu banyak keluarga di negara itu karena ratusan jenazah tidak bisa mendapatkan perlakuan sebagaimana mestinya. Banyak jenazah tidak bisa dimakamkan atau dikremasi, tetapi hanya diambangkan di sungai.
Sungguh, apa yang terjadi di India harus menjadi pelajaran. Maka, bersama pemerintah, semua elemen masyarakat harus berupaya dengan sungguh-sungguh agar pandemi Covid-19 di dalam negeri sekarang ini tidak memicu tragedi seperti di India. Ingat bahwa beberapa varian virus corona, termasuk varian B.1.617 yang lebih mematikan itu, sudah masuk Indonesia.
Seberapa besar dampak dari pergerakan 1,5 juta pemudik pada periode libur lebaran 2021 terhadap perkembangan penularan Covid-19 tentu saja harus diamati dan juga diwaspadai. Dari 1,5 juta itu, telah dilakukan tes covid-19 terhadap 77.068 pemudik sejak 15 Mei 2021 atau pada periode arus balik.
Hasilnya, didapatkan 264 pemudik positif Covid-19. Sebelum berlakunya periode larangan mudik, atau sejak 22 April 2021, juga dilakukan tes acak terhadap 6.724 pemudik. Dari jumlah itu, sekitar 4.000-an pemudik terkonfirmasi positif. Data ini memberi gambaran yang lebih dari cukup tentang adanya potensi penularan dari pergerakan para pemudik.
Karena itu, meningkatkan kewaspadaan sangatlah beralasan. Selain di Jawa, semua pemerintah daerah dan masyarakat di pulau Sumatera juga didorong untuk lebih antisipatif. Laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bahwa hampir seluruh wilayah di Pulau Sumatera masuk dalam zona merah dan oranye Covid-19 tentu saja harus disikapi dengan cermat.
Sebagian besar masyarakat terbukti prihatin dengan perkembangan Covid-19, sehingga banyak yang tidak mudik. Kewaspadaan, kepedulian dan Inisiatif warga pada sejumlah pemukiman di Jakarta dan Tangerang patut diapresiasi. Pada sejumlah permukiman, terpampang spanduk pernyataan menolak pemudik yang kembali tanpa membawa atau menunjukan Surat Bebas Covid-19. Menjadi sangat produktif jika semua orang pun selalu patuh pada Prokes.
(poe)