Banyak Bencana di Indonesia, Tokoh Kemanusiaan Dilirik sebagai Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua tokoh kemanusiaan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said digadang-gadang ikut maju dalam kompetisi Pilpres sebagai Capres /Cawapres 2024.
Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan, wajar jika akan muncul sosok-sosok calon presiden (capres), baik dari kader partai maupun nonpartai. Seperti Doni Monardo dan Sudirman Said atau nama lainnya.
Siti berujar, mengingat penduduk Indonesia jumlahnya banyak, sekitar 260 juta orang, maka banyak capres pilihan masyarakat. Termasuk nama dua tokoh kemanusiaan yang tak asing terdengar di telinga masyarakat. "Jadi, semakin banyak alternatif-alternatif calon akan semakin baik," kata Siti saat dihubungi wartawan.
Baca juga: Survei Capres 2024: Prabowo Teratas, Ungguli Nama-nama Populer Lainnya
Sebagai negara demokrasi, menurut Siti, masyarakat juga bisa leluasa menyeleksi siapa capres pilihannya. Jika muncul nama Doni Monardo maupun Sudirman Said tidak salah. "Karena dengan begitu masyarakat bisa leluasa menyeleksi siapa di antara calon-calon yang ada itu yang paling oke," ujarnya.
Bahkan, masyarakat pun ikut mendorong nama nama alternatif lewat lembaga survei. Misalnya melalui Lembaga Survei KedaiKOPI beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, mengatakan, sangat wajar bila nama-nama tokoh kemanusiaan masuk ke dalam jajaran nama capres 2024, bahkan nama-nama itu kerap muncul dalam survei yang dilakukan lembaganya itu.
Baca juga: Sudirman Said: Indonesia Over Politisasi, Mau Terus Menerus Begini?
"Saat ini tokoh-tokoh kemanusiaan seperti mendapatkan momentum untuk lebih dikenal publik. Selain itu,
tokoh-tokoh kemanusiaan ini punya aksi filantrofis, sehingga menjadikan mereka dekat dengan publik. Saat terjadi bencana alam, otomatis tokoh kemanusiaan akan lebih dikenal publik, terutama saat program pemulihan pasca bencana," kata Kunto.
Alasan berikutnya, ungkap Kunto, dua tokoh ini punya track record panjang. Doni Monardo ini militer dan Sudirman Said ini lebih lengkap, sebagai dirut BUMN hingga Menteri, sekarang berada di jalur gerakan kemanusiaan atau filantrofis.
"Jadi ini membuktikan track record mereka enggak main-main. Mereka punya multitalent dan multiskill untuk mengatasi krisis-krisis di masa depan. Oleh karena itu, masyarakat melihat ini dan menilai mereka memang pantas jadi capres 2024," tutupnya.
Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan, wajar jika akan muncul sosok-sosok calon presiden (capres), baik dari kader partai maupun nonpartai. Seperti Doni Monardo dan Sudirman Said atau nama lainnya.
Siti berujar, mengingat penduduk Indonesia jumlahnya banyak, sekitar 260 juta orang, maka banyak capres pilihan masyarakat. Termasuk nama dua tokoh kemanusiaan yang tak asing terdengar di telinga masyarakat. "Jadi, semakin banyak alternatif-alternatif calon akan semakin baik," kata Siti saat dihubungi wartawan.
Baca juga: Survei Capres 2024: Prabowo Teratas, Ungguli Nama-nama Populer Lainnya
Sebagai negara demokrasi, menurut Siti, masyarakat juga bisa leluasa menyeleksi siapa capres pilihannya. Jika muncul nama Doni Monardo maupun Sudirman Said tidak salah. "Karena dengan begitu masyarakat bisa leluasa menyeleksi siapa di antara calon-calon yang ada itu yang paling oke," ujarnya.
Bahkan, masyarakat pun ikut mendorong nama nama alternatif lewat lembaga survei. Misalnya melalui Lembaga Survei KedaiKOPI beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, mengatakan, sangat wajar bila nama-nama tokoh kemanusiaan masuk ke dalam jajaran nama capres 2024, bahkan nama-nama itu kerap muncul dalam survei yang dilakukan lembaganya itu.
Baca juga: Sudirman Said: Indonesia Over Politisasi, Mau Terus Menerus Begini?
"Saat ini tokoh-tokoh kemanusiaan seperti mendapatkan momentum untuk lebih dikenal publik. Selain itu,
tokoh-tokoh kemanusiaan ini punya aksi filantrofis, sehingga menjadikan mereka dekat dengan publik. Saat terjadi bencana alam, otomatis tokoh kemanusiaan akan lebih dikenal publik, terutama saat program pemulihan pasca bencana," kata Kunto.
Alasan berikutnya, ungkap Kunto, dua tokoh ini punya track record panjang. Doni Monardo ini militer dan Sudirman Said ini lebih lengkap, sebagai dirut BUMN hingga Menteri, sekarang berada di jalur gerakan kemanusiaan atau filantrofis.
"Jadi ini membuktikan track record mereka enggak main-main. Mereka punya multitalent dan multiskill untuk mengatasi krisis-krisis di masa depan. Oleh karena itu, masyarakat melihat ini dan menilai mereka memang pantas jadi capres 2024," tutupnya.
(abd)