Jumhur Hidayat Ingatkan Paradoks Indonesia Pandangan Strategis Prabowo Masih Relevan

Jum'at, 26 April 2024 - 19:35 WIB
loading...
Jumhur Hidayat Ingatkan...
Rapat Pleno DPP KSPSI pada Kamis (25/4/2024) sore. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat mengingatkan bahwa pandangan strategis Prabowo Subianto dalam buku Paradoks Indonesia masih sangat relevan untuk menjadi pedoman dalam membangun bangsa ke depan. Jumhur masih menyimpan harapan bahwa Prabowo akan mengingat atau menggali kembali pikiran-pikiran kerakyatannya.

"Pikiran-pikiran kerakyatan yang pernah digagas Prabowo dalam bukunya Paradoks Indonesia masih sangat relevan untuk menjadi pedoman dalam membangun bangsa ke depan,” tegas Jumhur, Jumat (26/4/2024).

Rapat Pleno DPP KSPSI pada Kamis (25/4/2024) sore telah memutuskan bahwa kegiatan dukung mendukung dalam Pilpres 2024 telah berakhir. Karena itu, KSPSI segera kembali ke gerakan sektoral memperjuangkan isu-isu perburuhan.



Menurut Jumhur, perjuangan dukung mendukung yang dilakukan KSPSI adalah juga untuk mendesakkan kepentingan buruh. Karena pilpres sudah selesai, maka perjuangan KSPSI akan kembali bergabung dengan gerakan masyarakat sipil lainnya.

Dia menuturkan, KSPSI menyampaikan ucapan selamat menjalankan amanah sebagai Presiden Terpilih kepada Prabowo Subianto. “Kepada Prabowo Subianto, selamat menjalankan amanah khususnya kelak bila telah resmi memimpin bangsa pada Oktober mendatang,” kata Jumhur.

Sekretaris Jenderal KSPSI yang juga Ketua Umum FSP LEM SPSI Arif Minardi menyatakan bahwa pada momentum May Day 2024 pada 1 Mei mendatang, buruh Indonesia menuntut UU Omnibus Law dicabut dan pemerintah jangan sembrono menggunakan dana BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini jumlahnya hampir Rp750 triliun. Kata dia, juga mendesak hentikan pungutan-pungutan pajak yang memberatkan buruh dan rakyat.

"Selain itu juga setop perbudakan modern kepada pengemudi online khususnya ojol. Negara harus turun tangan untuk memastikan perbudakan itu segera dihentikan dan diatur sistem yang lebih manusiawi,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)