Politikus Gerindra: Jangan Menyebut Rezim kepada Pemerintah Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono keberatan dengan istilah rezim yang biasa dikatakan berbagai pihak untuk menyebut pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Arief, kata rezim terkesan negatif. Rezim dikatakannya hanya boleh diperuntukan bagi pemerintah yang otoriter dan korup.
Sedangkan pemerintah Jokowi disebut Arief sebagai pemerintahan rakyat. Hal itu diungkapkan Arief melalui akun Twitternya.
"Jangan menyebut rezim pada pemerintahan Jokowi. Konotasinya negatif. Rezim hanya boleh pada pemerintahan yang otoriter, korup dan memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kroninya..Jokowi bukan rezim tapi pemerintahan rakyat," cuit Arief seperti dikutip dari lini masanya, @bumnbersatu, Minggu (4/4/2021).
Postingan Arief dikomentari pengguna media sosial Twitter. Salah satunya pemilik akun Twitter @TEJO96002411 menilai yang menyebut rezim adalah mereka yan iri dengan Jokowi.
"Yang menyebut rezim awalnya ya mereka para elite politik dan para gelandangan politik, karena mereka merasa iri apa yang dibuat Bapak Jokowi," cuitnya.
Lihat Juga: Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati Sebelum Pelantikan Presiden, Yasonna: Tergantung Sekjen Masing-masing
Menurut Arief, kata rezim terkesan negatif. Rezim dikatakannya hanya boleh diperuntukan bagi pemerintah yang otoriter dan korup.
Sedangkan pemerintah Jokowi disebut Arief sebagai pemerintahan rakyat. Hal itu diungkapkan Arief melalui akun Twitternya.
"Jangan menyebut rezim pada pemerintahan Jokowi. Konotasinya negatif. Rezim hanya boleh pada pemerintahan yang otoriter, korup dan memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kroninya..Jokowi bukan rezim tapi pemerintahan rakyat," cuit Arief seperti dikutip dari lini masanya, @bumnbersatu, Minggu (4/4/2021).
Postingan Arief dikomentari pengguna media sosial Twitter. Salah satunya pemilik akun Twitter @TEJO96002411 menilai yang menyebut rezim adalah mereka yan iri dengan Jokowi.
"Yang menyebut rezim awalnya ya mereka para elite politik dan para gelandangan politik, karena mereka merasa iri apa yang dibuat Bapak Jokowi," cuitnya.
Lihat Juga: Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati Sebelum Pelantikan Presiden, Yasonna: Tergantung Sekjen Masing-masing
(dam)