Waspada! Anak Kecanduan Gadget Bisa Mengalami Gangguan Jiwa

Sabtu, 27 Maret 2021 - 06:57 WIB
loading...
Waspada! Anak Kecanduan Gadget Bisa Mengalami Gangguan Jiwa
Orang tua perlu mendampingi anak agar tidak mengakami kecanduan gadget yang berpengaruh pada kejiwaan. Foto/Koran SINDO
A A A
JAKARTA - Maraknya kasuskecanduan gadget atau gawai pada anak menjadi salah satu fenomena baru yang menjadi perhatian dunia. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan kecanduan gawai ke dalam 11 International Classification of Diseases (ICD-11).

Selama pandemi, ketika sekolah di tutup dan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh, gawai menjadi kebutuhan utama bagi anak-anak. Gawai menjadi sarana untuk belajar, dan juga berinteraksi dengan teman-teman mereka. Ruang ekspresi yang terbatas karena pembatasan sosial selama pandemi mendorong anak-anak, terutama remaja, mencari rekreasi melalui internet dengan menggunakan gawai mereka untuk mengakses gim ataupun fitur-fitur lain, termasuk media sosial. Namun, penggunaan gawai secara berlebihan bisa berdampak menimbulkan ketergantungan atau candu hingga gangguan kesehatan serta kejiwaan.

(Baca Juga : Ayah Tega Hajar Anak Tiri, Hanya Gegara Rewel Minta Main Gadget )

Temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ketika melakukan pengawasan penyiapan sekolah tatap muka, tak sedikit anak yang kecanduan gawai dan harus mendapatkan perawatan medis. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Jawa Barat, 14 anak menjalani rawat jalan di rumah sakit jiwa karena kecanduan online game dan konten pornografi. Bahkan ada yang harus menjalani rawat inap.

Psikiater sekaligus konsultan anak dan remaja pada RSJ Cisarua, Lina Budiyanti, mengatakan, angka kasus baru yang muncul selama 2021 dan ditangani di RSJ sejauh ini ada delapan anak yang menjalani rawat jalan dan satu rawat inap. Mereka kebanyakan pelajar dengan rentang usia antara 11-15 tahun. "Memang jumlah kasus kecanduan meningkat drastis dan ada kemungkinan akan bertambah. Terutama sejak pandemi, saat pilihan aktivitas terbatas dan ruang gerak ke luar rumah juga dibatasi," ujarnya kepada KORAN SINDO kemarin.

(Baca Juga : Main Gadget Terlalu Lama Bisa Memicu Kerusakan Saraf )

Kecanduan gawai khususnya gim, masuk pada kriteria kecanduan perilaku. Itu sudah diakui sebagai sebuah gangguan perilaku karena jika dibiarkan dampaknya akan bertambah parah. Salah satu kasus yang dialami anak-anak yang kecanduan gawai dan gim itu awalnya tidak disadari orang tua. Mereka baru menyadari setelah si anak jarang masuk sekolah dan prestasi akademiknya terus menurun.

Ketika dilakukan konsultasi ke poli jiwa, dokter menemukan awalnya anak sangat dekat dengan gawai dan komputer karena tugas-tugas sekolah. Hampir semua tugas-tugas sekolah menggunakan komputer jinjing dan gawai lain sehingga si anak ke mana-mana tampak membawa laptop . Kecanduan terjadi ketika intensitas penggunaan menjadi tidak terkontrol dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kriteria seorang anak bisa dikategorikan kecanduan adalah ketika pola pemakaian gadget yang menetap, berulang, dan tidak bisa menahan gelombang untuk bermain gim. Kemudian mereka memprioritaskan bermain gim daripada aktivitas lain, seperti belajar, bermain, istirahat (tidur), dan lainnya.

Bisa juga berimbas kepada abainya perawatan diri, misalnya mengganggu jadwal makan atau tidur. Kecanduan pada gawai juga mengganggu interaksi sosial anak dengan teman-teman mereka sehingga lebih banyak menghabiskan waktu sendiri di kamar. Akibatnya mereka hilang kepercayaan diri ketika bergaul di lingkungan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3130 seconds (0.1#10.140)