Pengelolaan Masalah Sampah Dinilai Bisa Belajar dari Budaya Lokal

Minggu, 21 Februari 2021 - 08:09 WIB
loading...
A A A
Sejak meluncurkan kampanye nasional #BijakBerplastik di tahun 2018, Danone-AQUA telah mengadakan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kualitas manajemen sampah plastik di Bali dengan fokus di tiga pilar.

Banyak yang masih belum mengetahui, bahwa sejak tahun 2015 Danone-AQUA telah mengumpulkan lebih banyak plastik dari yang digunakan melalui berbagai kemitraan bersama organisasi nirlaba lokal dan komunitas warga, pemulung, dan bank sampah.

"Pola pengumpulan sampah melalui aplikasi seperti Octopus terbukti efisien. Dalam kurang dari tiga tahun, kami telah memiliki 19.000 pelanggan dan bermitra dengan lebih dari 2.700 pemulung, dan telah mengumpulkan lebih dari 9 juta sampah plastik di Makassar dan Bali. Kesuksesan kolaborasi bersama AQUA ini mendorong kami untuk mereplikasi pola pengumpulan sampah di Jakarta dan Bandung pada tahun 2021," kata Moehammad Ichsan, Co-founder dan CEO Octopus Indonesia.

Komang Bimo, Pendiri Komunitas Malu Dong menambahkan, Bali memang selalu dikenal sebagai pusat pariwisata yang mendunia. Namun, di balik pendekatan Bali yang global, kekuatan budayanya secara lokal masih akan selalu ada.

"Itulah uniknya Bali. Saya merasakan sendiri bagaimana pendekatan melalui komunitas selalu lebih efektif, dapat menjangkau secara personal, dan akan lebih nyaman karena semua bergerak secara komunal. Tak terkecuali solusi untuk permasalahan sampah. Sekecil apapun upaya anak-anak muda ini, jika dilakukan secara konsisten akan lebih terasa dampaknya ke masyarakat sekitar," ujarnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)