Kesimpulan LSI Denny JA tentang Pelonggaran Aktivitas Ekonomi Dinilai Berbahaya

Senin, 18 Mei 2020 - 10:52 WIB
loading...
Kesimpulan LSI Denny...
Warga memadati Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan untuk membeli kebutuhan Lebaran tanpa menghiraukan jarak fisik atau physical distancing , Jakarta, Minggu (17/5/2020). Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan Indonesia sudah bisa memulai aktivitas ekonomi kembali menuai banyak kritik. Ini bertolak belakang dengan realita di lapangan yakni jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat.

Pengamat politik Ubedilah Badrun mengatakan, kesimpulan dari LSI itu terlalu dini dan sangat berbahaya. Alasannya, beberapa daerah yang disebutkan boleh beraktivitas, seperti Bali, Bandung, DKI Jakarta, dan Bogor, jumlah orang positifnya masih fluktuatif. Juga masih berpotensi munculnya kasus positif Covid-19 baru.

Ubedilah mencontohkan tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada 1.065 orang di DKI Jakarta pada 15 Mei 2020. Hasilnya, ada 116 orang positif Covid-19.

"Positif Covid-19 dengan jumlah lebih dari 100 dari 1.065 orang bukanlah jumlah yang biasa. Jadi kesimpulan LSI yang menyarankan aktivitas sosial dan ekonomi di Jakarta bisa dilonggarkan itu bisa menyesatkan dan berbahaya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (18/5/2020). ( ).

Selain itu, saran melonggarkan aktivitas di Kabupaten Bogor tidak tepat. Daerah yang dipimpin Ade Yasin itu justru memiliki 20 kecamatan berstatus zona merah. "LSI tidak merujuk laporan mutakhir di kKabupaten Bogor bahwa per 15 Mei 2020 zona merah Covid-19 terus bertambah," ucap dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Dalam sarannya, LSI merujuk pelonggaran di negara yang fiskalnya kuat, seperti Korea Selatan dan Selandia Baru. LSI tidak cermat dalam melihat teknologi kesehatan disiplin warga di kedua tersebut jauh lebih baik dibandingkan Indonesia.

"Sehingga kedua negara tersebut berani mengambil keputusan cepat untuk melakukan pelonggaran. Sementara Indonesia sarana teknologi kesehatan dan disiplin masyarakatnya masih rendah," tutur Ubedilah. ( ).

Dia menilai argumentasi LSI lemah, menggunakan data sekunder, dan metode kualitatif yang tidak sesuai kaidah-kaidah riset kualitatif yang sebenarnya. "Saya menilai ini bias konfirmasi," tegasnya.

LSI seharusnya melakukan pendalaman analisis dengan sumber primer. "Misalnya, dengan virologi (ahli virus), epidemiologi, dan medis yang berkaitan dengan penyebaran virus, serta survei lapangan yang komprehensif. Ini kesannya terburu-buru mengejar target," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
LSI Denny JA: Indeks...
LSI Denny JA: Indeks Tata Kelola Indonesia Masih Tertinggal
Survei Median: Mayoritas...
Survei Median: Mayoritas Publik Dukung Tagar #KaburAjaDulu, Ini Alasannya
Guru Besar Hukum Nilai...
Guru Besar Hukum Nilai Kejaksaan Lebih Dipercaya Dampak Kerja Cepat
Survei, Penilaian Publik...
Survei, Penilaian Publik terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Tinggi
Survei, Satryo Soemantri...
Survei, Satryo Soemantri Brodjonegoro Jadi Menteri dengan Penilaian Terburuk
Survei Indikator: Seskab...
Survei Indikator: Seskab Teddy Pejabat Baru yang Dinilai Moncer oleh Publik
Survei Indikator: Publik...
Survei Indikator: Publik Lebih Percaya Kejagung Dibandingkan KPK
Approval Rating Tembus...
Approval Rating Tembus 79 Persen, Bulan Madu Prabowo Belum Berakhir
Survei Indikator: Mayor...
Survei Indikator: Mayor Teddy Berada di Jajaran Pejabat dengan Tingkat Kepuasan Tertinggi
Rekomendasi
Mayat Mr X Berambut...
Mayat Mr X Berambut Cepak Mengambang di Kali Cengkareng Drain
Main di Series Culture...
Main di Series Culture Shock Bareng Sang Anak, Risma Nilawati: Serunya Syuting Bareng Gen Z!
BTN Rombak Pengurus,...
BTN Rombak Pengurus, Jajaran Komisaris Diisi Dirjen Pajak hingga Pejabat BI
Berita Terkini
Polri Catat 148 Kecelakaan...
Polri Catat 148 Kecelakaan Terjadi di H-6 Lebaran, 10 Tewas dan 220 Orang Luka
23 menit yang lalu
Baznas Berangkatkan...
Baznas Berangkatkan 850 Guru Ngaji hingga Marbot Masjid Pulang Kampung Gratis
31 menit yang lalu
Menekraf Teuku Riefky...
Menekraf Teuku Riefky Temui Menko Airlangga Bahas Ekraf
1 jam yang lalu
Kendaraan Keluar Jabodetabek...
Kendaraan Keluar Jabodetabek H-4 Lebaran Meningkat, Polri Siapkan Petugas di Jalur Bottle Neck
1 jam yang lalu
Bangga Timnas Indonesia...
Bangga Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain, Verrell Harap Kemenangan Terus Dipertahankan
1 jam yang lalu
Menakar Peluang Kolaborasi...
Menakar Peluang Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
1 jam yang lalu
Infografis
Ilmuwan Ungkap Aktivitas...
Ilmuwan Ungkap Aktivitas Otak Manusia Menjelang Kematian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved