Skenario Relaksasi, Mal Dibuka 8 Juni dan Sekolah 15 Juni
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah tengah mematangkan kajian rencana operasional kembali sejumlah fasilitas umum yang pada dua bulan terakhir ditutup karena pandemi Covid-19. Di antara fasilitas umum yang dalam waktu dekat akan dibuka adalah mal, pasar, pertokoan, hingga sekolah. Terhitung mulai 1 Juni mendatang sejumlah fasilitas itu akan kembali melayani publik.
Namun, rencana pelonggaran banyak mendapat kritikan dari berbagai kalangan karena terkesan membiarkan masyarakat menghadapi ancaman Covid-19 di tengah penanganan pandemi ini yang belum tuntas.
Kementerian Perekonomian telah menyiapkan beberapa tahapan pembukaan sejumlah sarana umum tersebut. Pada fase pertama, pemerintah akan membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B). Sektor ini dibuka dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 seperti physical distancing. Pada fase kedua yang dimulai 8 Juni mendatang, pemerintah akan mulai membuka toko, pasar dan mal. Kemudian pada fase ketiga yang dimulai 15 Juni, sarana umum yang dibuka adalah sekolah dan tempat-tempat kebudayaan.
Pada 6 Juli akan dilanjutkan dengan fase keempat, yakni pembukaan berbagai fasilitas seperti restoran dan tempat ibadah. Adapun pada fase kelima yang direncanakan mulai 20 Juli hingga awal Agustus seluruh sektor perekonomian diharapkan bisa kembali normal. (Baca: Mobilitas Pekerja Industri Alkes dan Obat Harus Dijamin Selama PSBB)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tengah menyiapkan sejumlah skenario merespons relaksasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini. Pemprov DKI berencana kembali membuka aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah pada 13 Juli mendatang. Adapun pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai 15 Juni hingga 9 Juli.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyatakan hal itu, tetapi mekanisme kebijakan PPBD tetap dilakukan dari rumah. Para peserta atau calon peserta didik dapat melihat mulai dari teknis pendaftaran dan daya tampung secara online, lalu mendaftarkan diri secara daring juga. Selanjutnya pendaftaran akan dilakukan verifikasi oleh operator atau panitia PPDB. Lapor diri juga dilakukan secara online.
Persiapan masa perkenalan lingkungan sekolah direncanakan 11 Juli. “Hari pertama sekolah masih mempertimbangkan kebijakan baik dari pusat ataupun daerah yang kami siapkan pada 13 Juli 2020," kata Nahdiana dalam rapat virtual bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemarin. Nahdiana menjelaskan, untuk mengantisipasi jika ada siswa yang tidak bisa melakukan pendaftaran secara online pihaknya telah menyiapkan layanan bantuan atau help desk.
Pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa langkah pemerintah dalam menyusun sejumlah skenario relaksasi tersebut berlandaskan data di lapangan. Dengan dasar ini, pemerintah tak henti-hentinya menyosialisasikan pentingnya PSBB kepada masyarakat agar Covid-19 bisa ditekan. Harapannya, jika pandemi bisa teratasi, skenario relaksasi bisa berjalan sesuai harapan. “Informasi (harus beradaptasi dengan Covid-19) ini juga salah satu informasi yang terus dijadikan bahan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap policy," paparnya.
Selain di bidang ekonomi, relaksasi bidang transportasi saat ini telah lebih dulu diberlakukan. Demikian juga PSBB di beberapa daerah mulai lebih longgar. Di Kota Tegal, sejak dini hari kemarin tiga akses untuk keluar kota telah dibuka lagi. Tiga akses tersebut adalah Jalan Sultan Agung, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Teuku Umar. Satu akses untuk jalan masuk ke Kota Tegal tetap hanya diberlakukan di Jalan Proklamasi. "Pintu masuk sebenarnya tetap Jalan Proklamasi. Tiga akses yang dibuka tersebut untuk akses keluar wilayah kota," ujar Kabid Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan Dinas Perhubungan Abdul Kadir. (Baca juga: DPR Minta Polisi Lebih Humanis Tertibkan Warga Saat PSBB)
Pelonggaran PSBB di tengah masih tingginya kasus Covid-19 ini menuntut masyarakat makin hati-hati agar tidak terpapar virus ini. Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) M Agus Samsudin meminta masyarakat menghindari kerumunan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Melihat perkembangan yang menunjukkan kenaikan kasus di sejumlah daerah, dia meminta masyarakat berhati-hati dengan tetap mematuhi anjuran dari pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan. “Apa yang dilakukan oleh tenaga medis adalah upaya (menyembuhkan) tapi antivirusnya belum ada,” tuturnya.
Namun, rencana pelonggaran banyak mendapat kritikan dari berbagai kalangan karena terkesan membiarkan masyarakat menghadapi ancaman Covid-19 di tengah penanganan pandemi ini yang belum tuntas.
Kementerian Perekonomian telah menyiapkan beberapa tahapan pembukaan sejumlah sarana umum tersebut. Pada fase pertama, pemerintah akan membuka kembali operasional industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B). Sektor ini dibuka dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 seperti physical distancing. Pada fase kedua yang dimulai 8 Juni mendatang, pemerintah akan mulai membuka toko, pasar dan mal. Kemudian pada fase ketiga yang dimulai 15 Juni, sarana umum yang dibuka adalah sekolah dan tempat-tempat kebudayaan.
Pada 6 Juli akan dilanjutkan dengan fase keempat, yakni pembukaan berbagai fasilitas seperti restoran dan tempat ibadah. Adapun pada fase kelima yang direncanakan mulai 20 Juli hingga awal Agustus seluruh sektor perekonomian diharapkan bisa kembali normal. (Baca: Mobilitas Pekerja Industri Alkes dan Obat Harus Dijamin Selama PSBB)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tengah menyiapkan sejumlah skenario merespons relaksasi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ini. Pemprov DKI berencana kembali membuka aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah pada 13 Juli mendatang. Adapun pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai 15 Juni hingga 9 Juli.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyatakan hal itu, tetapi mekanisme kebijakan PPBD tetap dilakukan dari rumah. Para peserta atau calon peserta didik dapat melihat mulai dari teknis pendaftaran dan daya tampung secara online, lalu mendaftarkan diri secara daring juga. Selanjutnya pendaftaran akan dilakukan verifikasi oleh operator atau panitia PPDB. Lapor diri juga dilakukan secara online.
Persiapan masa perkenalan lingkungan sekolah direncanakan 11 Juli. “Hari pertama sekolah masih mempertimbangkan kebijakan baik dari pusat ataupun daerah yang kami siapkan pada 13 Juli 2020," kata Nahdiana dalam rapat virtual bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kemarin. Nahdiana menjelaskan, untuk mengantisipasi jika ada siswa yang tidak bisa melakukan pendaftaran secara online pihaknya telah menyiapkan layanan bantuan atau help desk.
Pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa langkah pemerintah dalam menyusun sejumlah skenario relaksasi tersebut berlandaskan data di lapangan. Dengan dasar ini, pemerintah tak henti-hentinya menyosialisasikan pentingnya PSBB kepada masyarakat agar Covid-19 bisa ditekan. Harapannya, jika pandemi bisa teratasi, skenario relaksasi bisa berjalan sesuai harapan. “Informasi (harus beradaptasi dengan Covid-19) ini juga salah satu informasi yang terus dijadikan bahan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap policy," paparnya.
Selain di bidang ekonomi, relaksasi bidang transportasi saat ini telah lebih dulu diberlakukan. Demikian juga PSBB di beberapa daerah mulai lebih longgar. Di Kota Tegal, sejak dini hari kemarin tiga akses untuk keluar kota telah dibuka lagi. Tiga akses tersebut adalah Jalan Sultan Agung, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Teuku Umar. Satu akses untuk jalan masuk ke Kota Tegal tetap hanya diberlakukan di Jalan Proklamasi. "Pintu masuk sebenarnya tetap Jalan Proklamasi. Tiga akses yang dibuka tersebut untuk akses keluar wilayah kota," ujar Kabid Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan Dinas Perhubungan Abdul Kadir. (Baca juga: DPR Minta Polisi Lebih Humanis Tertibkan Warga Saat PSBB)
Pelonggaran PSBB di tengah masih tingginya kasus Covid-19 ini menuntut masyarakat makin hati-hati agar tidak terpapar virus ini. Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) M Agus Samsudin meminta masyarakat menghindari kerumunan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Melihat perkembangan yang menunjukkan kenaikan kasus di sejumlah daerah, dia meminta masyarakat berhati-hati dengan tetap mematuhi anjuran dari pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan. “Apa yang dilakukan oleh tenaga medis adalah upaya (menyembuhkan) tapi antivirusnya belum ada,” tuturnya.