Megawati dan JK Berpeluang Maju Pilpres 2024, Begini Analisanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla maju pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang tetap ada.
Baca Juga: Jokowi Ajak Umat Kristiani Ikut Sukseskan Program Vaksinasi COVID-19
Hal tersebut diungkapkan Pangi menanggapi peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla (JK) yang disebut pengamat Refly Harun bisa maju dalam Pilpres 2024, pasca terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
"Belakangan memang banyak atau ada tren politikus tua berebut tahta untuk berkuasa," kata Pangi kepada SINDOnews, Senin (25/1/2021).
Menurut dia, kans Megawati dan JK untuk mencalonkan dan terpilih tetap saja ada. Hanya saja pertanyaannya apakah peluang itu besar atau kecil.
Pangi menilai kans keduanya sangat bergantung pada "menu varian yang dihidangkan" partai politik ke pemilih. Jika misalnya hanya tokoh politikus tua, dan tidak ada politikus muda maka kans Megawati dan JK cukup besar, karena tak ada alternatif yang ditawarkan ke pemilih.
Baca Juga: Refly Harun Membayangkan Gibran Didorong Jadi Calon Gubernur Jateng
"Itu juga menggapa Rizal Ramli dkk menggugat aturan (syarat mencalonkan presiden) 20 persen tersebut agar dibatalkan sehingga nantinya bakal banyak calon presiden dan ada alternatif," tuturnya.
Kendati demikian, Pangi menegaskan sebagian masyarakat menganggap Pilpres 2024 momentum bagi politikus muda dan tokoh baru yang akan berlaga pada kontestasi elektoral tersebut.
Anggapan itu muncul karena tokoh tua dianggap sudah selesai dan sudah tak ada momentum lagi. Dia mengumpamakan tokoh tua sebagai kaset usang yang tak menarik lagi diputar lagunya.
Baca Juga: Momen Terakhir Donald Trump di Gedung Putih: Sedih dan Pedih....
"Namun, belakangan ada pancingan bagi politikus tua dan mulai tertarik dengan politikua tua yang umurnya di atas 80 tahun dipilih rakyat, bangkit untuk bertahta. Tren ini apakah bisa menjadi pemicu bagi politikus tua untuk bergairah lagi ikut dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024 seperti kasus kasus negara yang presiden terpilihnya berusia tua," tuturnya.Baca juga: Menemani Sang Ibu yang Sakit, Fadli Zon: Badan Ini Rasanya Ikut Sakit
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Baca Juga: Jokowi Ajak Umat Kristiani Ikut Sukseskan Program Vaksinasi COVID-19
Hal tersebut diungkapkan Pangi menanggapi peluang Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla (JK) yang disebut pengamat Refly Harun bisa maju dalam Pilpres 2024, pasca terpilihnya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
"Belakangan memang banyak atau ada tren politikus tua berebut tahta untuk berkuasa," kata Pangi kepada SINDOnews, Senin (25/1/2021).
Menurut dia, kans Megawati dan JK untuk mencalonkan dan terpilih tetap saja ada. Hanya saja pertanyaannya apakah peluang itu besar atau kecil.
Pangi menilai kans keduanya sangat bergantung pada "menu varian yang dihidangkan" partai politik ke pemilih. Jika misalnya hanya tokoh politikus tua, dan tidak ada politikus muda maka kans Megawati dan JK cukup besar, karena tak ada alternatif yang ditawarkan ke pemilih.
Baca Juga: Refly Harun Membayangkan Gibran Didorong Jadi Calon Gubernur Jateng
"Itu juga menggapa Rizal Ramli dkk menggugat aturan (syarat mencalonkan presiden) 20 persen tersebut agar dibatalkan sehingga nantinya bakal banyak calon presiden dan ada alternatif," tuturnya.
Kendati demikian, Pangi menegaskan sebagian masyarakat menganggap Pilpres 2024 momentum bagi politikus muda dan tokoh baru yang akan berlaga pada kontestasi elektoral tersebut.
Anggapan itu muncul karena tokoh tua dianggap sudah selesai dan sudah tak ada momentum lagi. Dia mengumpamakan tokoh tua sebagai kaset usang yang tak menarik lagi diputar lagunya.
Baca Juga: Momen Terakhir Donald Trump di Gedung Putih: Sedih dan Pedih....
"Namun, belakangan ada pancingan bagi politikus tua dan mulai tertarik dengan politikua tua yang umurnya di atas 80 tahun dipilih rakyat, bangkit untuk bertahta. Tren ini apakah bisa menjadi pemicu bagi politikus tua untuk bergairah lagi ikut dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024 seperti kasus kasus negara yang presiden terpilihnya berusia tua," tuturnya.Baca juga: Menemani Sang Ibu yang Sakit, Fadli Zon: Badan Ini Rasanya Ikut Sakit
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(dam)