Alam Mengamuk: Krisis Multidimensi

Rabu, 20 Januari 2021 - 19:11 WIB
loading...
A A A
Solusinya sederhana: harus segera implementasikan titah Sang Pencipta jagad raya ini, yang di antaranya menitahkan keharmonisan hubungan manusia dengan alam.

Inilah kerangka solusi untuk mengakhiri krisis lingkungan. Akan berpengaruh konstruktif bagi tatanan alam. Juga bagi umat manusia.

Kemanfaatan konstruktif dari komitmennya terhadap konstruksi alam yang bersahabat menjadi faktor penting untuk merancang-bangun dalam banyak hal, dalam dimensi berkadilan, dari sisi sosial, ekonomi dan akhirnya sektor lain. Maka, tidaklah berlebihan jika kita menegaskan, ketaatannya terhadap nilai dan prinsip agama menjadi faktor kontributif penting kehidupan umat manusia dan lingkungan.

Jadi, saatnya kembali ke alam pemikiran dan tindakan yang lebih berkualitas dalam bingkai kemanfaatan bersama bagi semua pihak dan tetap menjaga ekosistem. Jauhkan sikap liberalistik yang mengubah cara pandang, yang mendistorsi keharmonisan hubungan antar sesama manusia dan manusia dengan alam sekitar.

The last but not least, Partai Negeri Daulat Indonesia (PANDAI) sebagai entitas masyarakat di Bumi Pertiwi ini demikian terpanggil untuk ikut serta memelihara dan “mengamankan” keberadaan lingkungan. Untuk masa depan bersama yang jauh lebih baik. Dan sejalan dengan bencana yang ada, kita semua – dari barisan PANDAI dan elemen lainnya – untuk sama-sama committed to lingkungan yang terjaga ekosistemnya.

“Lihat sampah dan ambil”, adalah bagian dari wujud pro lingkungan yang berekosistem. Tentu harus lebih dari itu: gerakan penanaman pohon. Juga, perlu mengadvokasi secara cerdas bagaimana mencegah ragam kebijakan atau undang-undang yang memperkosa lingkungan secara ekstensif. Dan, sebagai solidartas kemanusiaan, sudah selayaknya elemen PANDAI di manapun untuk tergerak, menyingsingkan lengan: membantu para korban, secara tenaga, pikiran dan tentu finansial. Inilah momentum untuk saling membahu dalam menghadapi bencana yang tak diinginkan ini.

Jakarta, 20 Januari 2021
(poe)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1696 seconds (0.1#10.140)