Pemerintah Monitor Perkembangan Politik Dalam Negeri AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ( Kemenlu ) RI, Teuku Faizasyah mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia memonitor dinamika politik dalam negeri Amerika Serikat (AS) . Dia mengatakan bahwa dinamika politik dalam negeri AS memang memiliki pengaruh bagi Indonesia.
“Bagi Indonesia sendiri perkembangan politik dalam negeri di AS akan berdampak baik secara langsung atau tidak langsung pada upaya kedua negara meningkatkan kerja sama bilateral,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/1/2021).
Seperti diketahui kondisi politik AS ini tengah tidak dalam kondisi stabil. Menurutnya, potensi instabilitas ini akan dapat dirasakan dampaknya secara global. Termasuk Indonesia.
“Sebagai ekonomi terbesar di dunia, potensi instabilitas politik di AS akan dapat dirasakan pengaruhnya secara global. (Dampak bagi Indonesia) masih spekulatif sifatnya, seperti kemungkinan terjadi gejolak di pasar modal AS,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa KBRI di Washington DC dan perwakilan Indonesia di AS lainnya terus melaporkan perkembangan politik di sana. “Laporan ini menjadi rujukan pemerintah dalam mengantisipasi perkembangan di AS menjelang pelantikan presiden terpilih dan paska pelantikan,” tuturnya.
“Setidaknya pada paruh pertama pemerintahan baru dibawah Presiden Biden, mereka akan disibukan dengan konsolidasi politik dalam negeri AS. Serta penanganan dampak pandemi dan upaya pemulihan ekonomi dalam negeri,” sambungnya.
“Bagi Indonesia sendiri perkembangan politik dalam negeri di AS akan berdampak baik secara langsung atau tidak langsung pada upaya kedua negara meningkatkan kerja sama bilateral,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/1/2021).
Seperti diketahui kondisi politik AS ini tengah tidak dalam kondisi stabil. Menurutnya, potensi instabilitas ini akan dapat dirasakan dampaknya secara global. Termasuk Indonesia.
“Sebagai ekonomi terbesar di dunia, potensi instabilitas politik di AS akan dapat dirasakan pengaruhnya secara global. (Dampak bagi Indonesia) masih spekulatif sifatnya, seperti kemungkinan terjadi gejolak di pasar modal AS,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa KBRI di Washington DC dan perwakilan Indonesia di AS lainnya terus melaporkan perkembangan politik di sana. “Laporan ini menjadi rujukan pemerintah dalam mengantisipasi perkembangan di AS menjelang pelantikan presiden terpilih dan paska pelantikan,” tuturnya.
“Setidaknya pada paruh pertama pemerintahan baru dibawah Presiden Biden, mereka akan disibukan dengan konsolidasi politik dalam negeri AS. Serta penanganan dampak pandemi dan upaya pemulihan ekonomi dalam negeri,” sambungnya.
(kri)