Penjelasan Ahli Terkait Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%

Selasa, 12 Januari 2021 - 16:17 WIB
loading...
Penjelasan Ahli Terkait Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%
BPOM telah mengeluarkan hasil uji klinik fase 3 di Bandung vaksin Covid-19 dari Sinovac sebesar 65,3%. Lalu, apa maksud dari efikasi vaksin sebesar 65,3%?. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan hasil uji klinik fase 3 di Bandung vaksin Covid-19 dari Sinovac sebesar 65,3%. Lalu, apa maksud dari efikasi vaksin sebesar 65,3% tersebut?

(Baca juga: 14.060 Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Kota Bekasi)

Pakar Imunisasi, dr Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, untuk menentukan efikasi suatu vaksin, para peneliti dan pakar tidak sembarang dalam menentukan aturan. WHO memberikan syarat minimal efikasi vaksin sebesar 50%.

(Baca juga: Anwar Hafid: Vaksin Sinovac Jadi Harapan Baru Selamatkan Indonesia)

"Jadi artinya, dari 100 orang disuntik, minimal 50 orang kebal. Kenyataannya vaksin-vaksin Covid-19 ini mampu memiliki efikasi di atas 50%," ungkap Jane dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (12/1/2021).

"Ada yang keluar nilai efikasinya 78% di Brazil, ada yang sampai mendekati 90%, bahkan di atas 90%. Artinya, kita tidak usah pilih-pilih merek. Selama efikasi di atas 50% dan memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sudah pasti aman, bermutu, serta berkhasiat," tambahnya.

(Baca juga: Memaknai Efikasi Vaksin Sinovac 65,3%)

Jane mengatakan oenilaian yang telah dikeluarkan oleh Badan POM terhadap efikasi dari vaksin Covid-19 adalah 65,3%, hal ini menunjukan vaksin ini diyakini mampu menurunkan penularan sebesar 65,3% dan lebih tinggi dari ketentuan WHO untuk efikasi minimal vaksin Covid-19.

Menurut Jane, tidak ada efikasi vaksin yang angkanya mencapai 100%. "Ada yang 78%, ada juga yang mencapai 90%," ujarnya.

"Ini artinya masih ada kemungkinan 10- 25% tertular penyakit. Tetapi sakitnya tidak berat dan tingkat infeksi juga akan turun drastis sehingga dapat mengurangi angka yang meninggal dan beban rumah sakit," jelas Jane.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)