Rekomendasi Kompolnas Sudah Diserahkan Presiden, Boy Rafli dan Agus Calon Kuat Kapolri?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah menyerahkan nama-nama calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu 6 Januari 2021 lalu.
(Baca juga : PSBB Jawa-Bali, Pengusaha: Yang Diuber-uber Kita Melulu )
Beberapa jenderal tiga digadang-gadang sebagai sosok kuat. Dari sekian banyak nama, ada dua sosok yakni Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto yang diprediksi sebagai calon kuat akan menjadi Kapolri selanjutnya. Nama kedua sosok itupun sering diprediksi banyak kalangan terkait dengan bursa pergantian Kapolri.
(Baca Juga: Kompolnas Serahkan Lebih dari Satu Nama Calon Kapolri ke Presiden)
Mantan Anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, secara undang-undang, Agus dan Boy layak menjadi calon Kapolri. Namun Edi mengingatkan rekomendasi yang diberikan Kompolnas akan kembali ke Presiden Jokowi siapa yang akan dipilih.
“Kompolas dan Wanjakti Polri memiliki kewenangan memberikan pertimbangan nama kepada presiden. Namun apakah salah satu dari mereka akan dipilih atau tidak atau presiden mengambil nama lain itu menjadi kewenangan presiden,” ungkap Direktur Eksekutif Lemkapi ini, Jumat (8/1/2021).
(Baca Juga: Jokowi Sudah Pilih Satu Calon Kapolri, Para Jenderal Polisi Tak Usah Lobi-lobi)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelumnya mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah mengantongi nama calon pengganti Jenderal Idham Azis. Namun, nama calon yang dimaksud masih dirahasiakan.
"Ya, itu sebenarnya karena ini sesuatu yang rutin ya, prosedurnya sudah ada tinggal nunggu waktu, siapanya pasti sudah ada," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin lalu.
(Baca juga : Pogba Mimpikan Banyak Trofi Besar untuk Manchester United )
Dalam isu bursa pergantian Kapolri, nama Boy Rafli Amar, muncul setelah resmi diangkat menjadi Kepala BNPT lantaran mendapatkan Job jenderal bintang tiga. Dalam persaingan kursi Tri Brata 1 atau TB1 memang calonnya dari kalangan Komjen.
(Baca Juga: Masyarakat Butuh Kapolri yang Paham Demokrasi)
Nama dan sosok Boy dapat dikenal publik lantaran dia dikenal sebagai congor Polri yang sering muncul apabila ada kasus atau kejadian besar.
Sementara Agus sendiri digadang-gadang sebagai calon Kapolri muncul setelah dipromosikan menjabat jenderal bintang tiga sebagai Kabaharkam Polri. Agus sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut).
Agus sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, yang juga menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
(Baca juga : Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan )
Ia juga dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL. Pengabdian XXIV, SL. Ksatria Bhayangkara, SL. Operasi Kepolisian hingga France Medal.
(Baca juga : PSBB Jawa-Bali, Pengusaha: Yang Diuber-uber Kita Melulu )
Beberapa jenderal tiga digadang-gadang sebagai sosok kuat. Dari sekian banyak nama, ada dua sosok yakni Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar dan Kabaharkam Polri Komjen Agus Andrianto yang diprediksi sebagai calon kuat akan menjadi Kapolri selanjutnya. Nama kedua sosok itupun sering diprediksi banyak kalangan terkait dengan bursa pergantian Kapolri.
(Baca Juga: Kompolnas Serahkan Lebih dari Satu Nama Calon Kapolri ke Presiden)
Mantan Anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, secara undang-undang, Agus dan Boy layak menjadi calon Kapolri. Namun Edi mengingatkan rekomendasi yang diberikan Kompolnas akan kembali ke Presiden Jokowi siapa yang akan dipilih.
“Kompolas dan Wanjakti Polri memiliki kewenangan memberikan pertimbangan nama kepada presiden. Namun apakah salah satu dari mereka akan dipilih atau tidak atau presiden mengambil nama lain itu menjadi kewenangan presiden,” ungkap Direktur Eksekutif Lemkapi ini, Jumat (8/1/2021).
(Baca Juga: Jokowi Sudah Pilih Satu Calon Kapolri, Para Jenderal Polisi Tak Usah Lobi-lobi)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelumnya mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah mengantongi nama calon pengganti Jenderal Idham Azis. Namun, nama calon yang dimaksud masih dirahasiakan.
"Ya, itu sebenarnya karena ini sesuatu yang rutin ya, prosedurnya sudah ada tinggal nunggu waktu, siapanya pasti sudah ada," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin lalu.
(Baca juga : Pogba Mimpikan Banyak Trofi Besar untuk Manchester United )
Dalam isu bursa pergantian Kapolri, nama Boy Rafli Amar, muncul setelah resmi diangkat menjadi Kepala BNPT lantaran mendapatkan Job jenderal bintang tiga. Dalam persaingan kursi Tri Brata 1 atau TB1 memang calonnya dari kalangan Komjen.
(Baca Juga: Masyarakat Butuh Kapolri yang Paham Demokrasi)
Nama dan sosok Boy dapat dikenal publik lantaran dia dikenal sebagai congor Polri yang sering muncul apabila ada kasus atau kejadian besar.
Sementara Agus sendiri digadang-gadang sebagai calon Kapolri muncul setelah dipromosikan menjabat jenderal bintang tiga sebagai Kabaharkam Polri. Agus sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut).
Agus sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, yang juga menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
(Baca juga : Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan )
Ia juga dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL. Pengabdian XXIV, SL. Ksatria Bhayangkara, SL. Operasi Kepolisian hingga France Medal.
(ymn)