Risiko Penularan Covid-19 Klaster Keluarga 10 Kali Lipat Lebih Tinggi, Kok Bisa?

Rabu, 06 Januari 2021 - 10:25 WIB
loading...
Risiko Penularan Covid-19 Klaster Keluarga 10 Kali Lipat Lebih Tinggi, Kok Bisa?
Risiko Penularan Covid-19 Klaster Keluarga 10 Kali Lipat Lebih Tinggi. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa risiko penularan Covid-19 dari klaster keluarga 10 kali lipat lebih tinggi. Faktor sulit jaga jarak jadi penyebabnya.

"Jadi klaster keluarga risiko penularannya 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan klaster yang lain. Kenapa? Karena anggota keluarga dengan keluarga yang lain pasti lebih sulit untuk menjaga jarak," ungkap Dewi dalam dialog secara virtual, Rabu (6/1/2020).

Dewi pun mengatakan bahwa klaster keluarga menyumbangkan angka kasus Covid-19 yang cukup tinggi. "Jadi kalau kita memang melihat klaster keluarga ini adalah salah satu klaster yang memang menyumbang angka yang cukup tinggi terkait kasus Covid-19."

Bahkan, kata Dewi, saat ini jumlah klaster keluarga sebanyak 5.252 dengan pasien sebanyak 42.019 orang. Klaster keluarga ini jumlahnya saat ini sudah 5.252 ini dari tanggal 4 Juni sampai dengan 8 November 2020 yang mengakibatkan total kasus 42.019 orang.

( ).

Penyebabnya, kata Dewi, ketika di rumah anggota keluarga sulit untuk menerapkan jaga jarak. "Jadi ketika di rumah pasti lebih berdekatan. Kemudian yang kedua kalau bersama dengan anak-anak juga nggak mungkin berjauh-jauhan."

"Kemudian penggunaan masker juga tidak setiap hari, setiap saat menggunakan masker. Jadi klaster keluarga lebih didominasi karena nature atau karakteristik orang di dalam rumah memang lebih dekat. Jadi physical contact-nya sangat dekat. Hal ini yang mengakibatkan kesulitan untuk terjadinya pemutusan penularan pada dalam satu keluarga," jelas Dewi.

( ).

"Tentu memang penyebabnya klaster keluarga ini pasti memang agak sulit untuk menerapkan jaga jarak di dalam rumah. Jadi tentu akan lebih tinggi kemungkinannya tertular pada saat ada satu anggota keluarga yang terinfeksi," tambah Dewi.

(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1927 seconds (0.1#10.140)