Kasus Corona Meningkat Dinilai karena Penerapan 3M dan 3T Belum Maksimal

Minggu, 03 Januari 2021 - 22:11 WIB
loading...
Kasus Corona Meningkat...
Epidemiologi Unpad, Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan, meningkatkan kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia dan cenderung semakin sulit dikendalikan. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan, meningkatkan kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia dan cenderung semakin sulit dikendalikan, lantaran semua pihak belum maksimal menerapkan 3M dan 3T .

(Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Temuan Kasus HIV/AIDS pada Ibu Hamil di Jabar Melonjak)

"Saya kira cara yang selama ini dilakukan Sore di PSBB (pembatasan sosial berskala besar), 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) dan 3T (testing, tracing, treatment) sudah cukup, dan tidak ada cara lain. Di negara lain juga seperti itu," kata Panji, Minggu (3/1/2021).

(Baca juga: 3-6 Bulan ke Depan Indonesia Diprediksi Alami Masa Kritis Pandemi Covid-19)

Lalu kenapa kasus Corona di Indonesia cenderung belum terkendali, menurut Panji, karena belum maksimal dan efektif ditetapkan. Masih banyak masyarakat tidak menjaga jarak, tidak mengenakan masker, atau jarang cuci tangan.

"3T yang dilakukan pemerintah, juga masih sangat terbatas. Saya kira kapasitasnya 3T tidak ada kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Jadi 3M dan 3T yang selama ini dilakukan belum cukup untuk menanggulangi Covid," ungkap dia.

Menurut Panji, kunci suksesnya pengendalian pandemi adalah penegakan 3T dan 3M secara ketat, baik oleh masyarakat dan pemerintah. "Jadi mungkin ini salah siapa, ya mungkin kesalahan semua. Masyarakat belum disiplin 3M dan pemerintah belum fokus 3T," ucapnya.

Di sisi lain, program vaksinasi juga belum berjalan. Kendati bakal dimulai awal tahun ini, namun belum dengan kecepatan tinggi. 1,8 juta dosis hanya untuk tenaga kesehatan, sehingga belum akan berdampak terhadap pandemi.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)