Proses Pembelajaran Jarak Jauh, Guru Perlu Diberi Pelatihan

Sabtu, 26 Desember 2020 - 14:18 WIB
loading...
Proses Pembelajaran Jarak Jauh, Guru Perlu Diberi Pelatihan
Head of SDO PSF, Gusman Yahya mengatakan, Sampoerna Foundation melakukan beberapa program untuk sekolah binaannya untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Head of SDO Putera Sampoerna Foundation (PSF), Gusman Yahya mengatakan, untuk mendukung proses belajar mengajar jarak jauh, Sampoerna Foundation melakukan beberapa program untuk sekolah binaannya untuk pembelajaran jarak jauh ( PJJ ).

(Baca juga: Tak Optimal, Banyak Guru Mengaku Jenuh dengan Pembelajaran Jarak Jauh)

Gusman menjelaskan, sejak 2001 PSF sudah membuat sejumlah program untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan pengembangan karakter baik bagi pelajar maupun pengajar. Selain itu, sebagian besar guru yang melaksanakan PJJ dengan memberikan latihan soal bagi para siswa dibandingkan memberi tugas proyek dan menjelaskan materi.

(Baca juga: Inggris-RI Gelar Lokakarya Keterampilan Digital dan Pembelajaran Jarak Jauh)

"Namun setelah pelatihan dari Sampoerna Foundation mengenai pelaksanaan PJJ yang efektif dengan materi yang dibutuhkan para guru, di mana pada minggu pertama dan kedua sekitar 965 guru tidak melaksanakan PJJ, pada minggu keempat sebagian besar guru sudah melaksanakannya," ucapnya.

(Baca juga: Penuhi Nutrisi Anak agar Pembelajaran Jarak Jauh Optimal)

"Para guru mengungkapkan jika materi yang diberikan dalam program tersebut sangat membantu para guru dalam melaksanakan PJJ di masa pandemi ini. Dengan begitu, hasil yang didapatkan guru lebih meningkat kompetensinya serta para siswa lebih meningkat hasil belajarnya," tambahnya.

Untuk diketahui, tentunya dalam proses pembelajaran yang seperti ini mempunyai hambatan baru tersendiri. Tidak hanya karena pembangunan infrastruktur dan akses internet yang masih belum merata di seluruh Indonesia, namun juga kemampuan dari sebagian tenaga pengajar berusia lanjut yang masih awam dan belum bisa memanfaatkan dan menggunakan teknologi digital untuk saat ini adalah beberapa kendala yang harus dihadapi.

Berbagai kendala atau hambatan baru tersebut seharusnya bisa diatasi dengan sedemikian rupa agar pembelajaran dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya dan tetap lancar. Beberapa tips pembelajaran jarak jauh atau PJJ sebenarnya bisa diterapkan untuk membuat pembelajaran tetap efektif seperti biasa.

Untuk para guru, Kemdikbud memberikan tips melakukan pembelajaran jarak jauh yang bisa untuk diterapkan. Berbagai tips tersebut adalah sebagai berikut:

1. Para pengajar harus mampu untuk keluar dari zona nyaman cara mengajar. Menteri pendidikan, Nadiem, menyebutkan cara terbaik untuk bisa belajar tentang sesuatu yang baru adalah keluar dari zona. Dengan kata lain, guru harus bisa untuk beradaptasi dengan hal-hal yang terjadi saat ini dan diharuskan untuk bisa menemukan metode pengajaran yang terbaik bagi para peserta didik. Selain itu, para pengajar juga tidak bisa lagi untuk terlalu terpaku pada metode pengajaran yang digunakan selama di sekolah.

2. Para pengajar sebaiknya membagi kelas menjadi kelompok lebih kecil untuk para peserta didik. Hal itu karena tidak semua peserta didik memiliki level kompetensi sama. Artinya satu siswa mempunyai keunggulan pada satu bidang, belum tentu siswa yang lain unggul pada bidang tersebut pula.

3. Para guru bisa mencoba dan menerapkan Project Based Learning. Guru bisa mengajak siswa untuk belajar berkolaborasi dengan temannya dalam suatu grup dengan pembelajaran berbasis proyek ini. Hal ini bisa melatih empati serta mendorong kemampuan mereka satu sama lain dan dengan otomatis asas gotong royong dapat terbentuk.

4. Para guru sebaiknya mengalokasikan waktu yang lebih banyak untuk para siswa yang tertinggal. Kondisi sekarang yang mengharuskan untuk belajar di rumah saja sebenarnya bisa menjadi kesempatan bagi guru-guru untuk lebih fokus dalam mengajar siswa-siswi yang tertinggal pembelajaran di kelas. Dengan begitu, tingkat kepercayaan diri mereka akan lebih meningkat ketika nantinya bergabung dengan pembelajaran di kelas lagi.

5. Para guru sebaiknya fokus pada hal-hal yang terpenting saja. Tidak ada keharusan untuk mengejar ketuntasan kurikulum, namun pada kesempatan seperti sekarang sebaiknya untuk menguatkan berbagai konsep fundamental yang mendasari kemampuan-kemampuan para siswa untuk bisa berhasil pada semua mata pelajaran.

6. Para guru bisa bertukar informasi. Sama halnya dengan para siswa, guru-guru tentu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Artinya ada guru yang bisa lebih cepat untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini, namun ada juga yang lebih lambat. Maka dari itu, para guru sebaiknya untuk tidak enggan saling membagi informasi pada sesama guru.

7. Para guru harus mengajar dengan hati yang gembira untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa. Maka dari itu, para guru sebaiknya lebih mendengarkan insting sebagai pengajar dan orang tua dibandingkan mengikuti proses yang ada saat ini ketika mengajar.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1545 seconds (0.1#10.140)