Banding, Whistleblower Kasus Hambalang Tetap Divonis 5,5 Tahun

Rabu, 16 Desember 2020 - 14:04 WIB
loading...
Banding, Whistleblower...
Whistleblower perkara korupsi proyek P3SON di Hambalang, Bogor, Jawa Barat Tahun Anggaran 2010-2012, Rony Wijaya terjerat kasus perpajakan dan pencucian uang. PT Jakarta menguatkan vonis 5,5 tahun penjara. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menguatkan vonis pidana penjara selama 5 tahun 6 bulan dan pidana denda pajak sebesar Rp20.508.617.820 kepada terdakwa Direktur Keuangan dan Operasional PT Dutasari Citralaras, Roni Wijaya atas perkara pidana perpajakan dan pencucian uang .

Roni Wijaya merupakan whistleblower (saksi pelapor) sekaligus saksi yang dilindungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus/perkara korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat Tahun Anggaran 2010-2012. Salah satu terpidana perkara korupsi Hambalang adalah terpidana Direktur Utama PT Dutasari Citra Laras, Machfud Suroso.

Dua perkara atas nama Roni Wijaya lebih dulu disidik oleh Direktorat Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada Agustus 2018 (untuk pidana perpajakan) dan pada Juli 2019 (untuk pencucian uang). Di tahap penuntutan dan persidangan, perkaranya disidangkan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. ( )

Di tahap banding, perkara atas nama Roni Wijaya ditangani oleh majelis hakim banding PT DKI Jakarta diketuai oleh Binsar Pamopo Pakpahan dengan anggota Daniel Dalle Pairunan dan Hanizah Ibrahim Mallombasang.

Majelis hakim banding menyatakan, telah membaca dan mempelajari secara saksama berkas perkara, surat dakwaan dan tuntutan atas nama terdakwa Direktur Keuangan dan Operasional PT Dutasari Citralaras Roni Wijaya, salinan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Nomor: 337/Pid.Sus/2020/PN Jkt.Sel tertanggal 5 Agustus 2020 dan pertimbangannya.

Majelis juga telah membaca dan mempelajari memori banding dan alasan-alasan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel), memori banding dan alasan-alasan yang diajukan Roni Wijaya melalui tim penasihat hukumnya, serta kontra memori banding yang diajukan JPU. Majelis menilai, terdakwa Roni Wijaya tetap terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum melakukan dua delik pidana. Satu, melakukan pidana perpajakan berupa membeli faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya kemudian digunakan PT Dutasari Citralaras/terdakwa. Akibatnya, terjadi kerugian pada pendapatan negara yang berasal dari pengkreditan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya kurun 2010 hingga 2011 sebesar Rp10.254.308.910.

Dua, terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan menempatkan, mentransfer dan membelanjakan uang yang diperoleh oleh terdakwa dari hasil tindak pidana perpajakan dengan menggunakan/mengkreditkan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya. Perbuatan tersebut dengan maksud menyamarkan, menyembunyikan dan mengaburkan asal usul uang yang diperoleh Roni dari hasil penjualan faktur-faktur pajak fiktif atau faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya.(Baca Juga: Ini Kerugian Negara Terkait Proyek Hambalang)

Uang yang dibelanjakan Roni Wijaya dalam delik TPPU terbukti mencapai total Rp9.873.691.104 yang terbagi dua bagian. Pertama, sebesar Rp5.225.128.328 untuk pembelian 30 unit apartemen dan dua kios di beberapa lokasi berbeda. Kedua, sejumlah Rp4.648.562.776 untuk pembelian 25 unit apartemen dan satu kios di beberapa lokasi berbeda.

Majelis menilai, perbuatan pidana perpajakan Roni tetap terbukti melanggar Pasal 39A huruf a jo Pasal 43 ayat (1) UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana, sebagaimana dalam dakwaan kesatu. Untuk delik TPPU, Roni tetap terbukti melanggar Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantas TPPU, sebagaimana dalam dakwaan kedua.

"Mengadili, satu, menerima permintaan-permintaan banding dari terdakwa dan Penuntut Umum tersebut. Dua, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 5 Agustus 2020 Nomor: 337/Pid.Sus/2020/PN Jkt.Sel. yang dimintakan banding tersebut," tegas Ketua Majelis Hakim Banding Binsar Pamopo Pakpahan saat pengucapan putusan, seperti dikutip SINDOnews di Jakarta, Rabu (16/12/2020).(Baca Juga: Puluhan Perusahaan terkait Proyek Hambalang Diduga Fiktif)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kejari Jakpus Sita Dokumen...
Kejari Jakpus Sita Dokumen Terkait Korupsi PDNS dari 4 Lokasi
Kejari Jakpus Kantongi...
Kejari Jakpus Kantongi Nama-nama Tersangka Korupsi PDNS Komdigi
Sepanjang 2024, PPATK...
Sepanjang 2024, PPATK Sebut Transaksi Tindak Pidana Korupsi Capai Rp984 Triliun
KPK Sebut KONI Jawa...
KPK Sebut KONI Jawa Timur Terima Dana Hibah dari APBD
Fantastis, Transaksi...
Fantastis, Transaksi Aliran Dana Kasus Dugaan Korupsi selama 2024 Capai Rp984 Triliun
Rasamala Aritonang Irit...
Rasamala Aritonang Irit Bicara usai Diperiksa KPK sebagai Saksi SYL
KPK Janji Secepatnya...
KPK Janji Secepatnya Panggil Ridwan Kamil
Pakar Hukum Nilai Kasus...
Pakar Hukum Nilai Kasus Hukum La Nyalla Terkesan Dipaksakan
Kejagung: Djuyamto Sempat...
Kejagung: Djuyamto Sempat Titip Tas Berisi HP dan Uang Dolar ke Satpam Pengadilan
Rekomendasi
DAmandita Sentul Tawarkan...
D'Amandita Sentul Tawarkan Rumah Smart Living Pure Nature Rp700 Jutaan
Mengenal Klausul Rehidrasi...
Mengenal Klausul Rehidrasi dalam Tinju: Aturan yang Disorot Jelang Duel Eubank Jr vs Conor Benn
Dukung Kemandirian Industri...
Dukung Kemandirian Industri Kimia, Petrokimia Gresik Perkuat Hilirisasi Sulfur
Berita Terkini
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
3 jam yang lalu
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
4 jam yang lalu
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
5 jam yang lalu
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
5 jam yang lalu
Tarif Trump dan Ilusi...
Tarif Trump dan Ilusi Perlindungan
5 jam yang lalu
Ungkap Tantangan Perempuan...
Ungkap Tantangan Perempuan di Politik, Ketua DPP Perindo: Stigma Tak Bisa Lebih Baik
5 jam yang lalu
Infografis
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved