Gugus Tugas Prediksi Vaksin Corona Ditemukan Paling Cepat Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini vaksin virus Corona (COVID-19) masih belum ditemukan. Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan penemuan vaksin untuk virus ini paling cepat tahun depan.
“Kalau untuk penemuan vaksin, kemungkinan paling cepat mungkin tahun depan,” ujar Wiku di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/5/2020). (Baca juga: Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas Dinilai Kebijakan Mencla-mencle )
Wiku juga mengatakan selama belum ditemukan vaksin maka tidak ada yang tahun kapan pandemi ini akan berakhir. “Jadi sebenarnya kalau kita ditanya sampai kapan sebenarnya kita tidak ada yang tahu, seluruh dunia juga tidak tahu. Karena virus ini, untuk vaksin nya belum ditemukan. Jadi maka dari itu sampai dengan vaksin belum ditemukan kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini,” jelasnya.
Maka dari itu, Wiku melanjutkan agar masyarakat untuk tetap di sisiplin, karena yang paling penting adalah disiplin dan waspada terhadap virus ini. “Dan tentunya kita harus menyesuaikan diri dalam pola hidup kita, agar bisa memutus mata rantai dan beraktivitas seperti biasanya. Tapi prinsip yang utama adalah harus bisa menyesuaikan pola hidup,” kata Wiku.
Secara sosial, kata Wiku, pandemi COVID-19 membawa masyarakat ke dalam tatanan hidup baru atau new normal. Sehingga masyarakat dituntut untuk beradaptasi akibat pandemi ini. “Kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal atau kita harus beradaptasi kreativitas dan bekerja.”
“Dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dan dengan orang lain dan menghindari kerumunan dan bekerja dan sekolah. Dari transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk COVID-19 ini,” sambung Wiku. (Baca juga: Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Bekerja, Pengamat: Pemerintah Seperti Tidak Berdaya Lagi )
Wiku menambahkan masyarakat juga harus optimis agar beraktivitas normal seperti sedia kala, kuncinya adalah pada perubahan perilaku dan disiplin mentaati. “Kalau kita bisa tetap menjaga jarak dengan baik dan disiplin kolektif secara nasional, kita bisa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan baik. Dan menggunakan masker serta meningkatkan imunitas itulah optimismenya kita untuk bisa beraktivitas selama itu dilakukan dengan disiplin,” tutupnya.
“Kalau untuk penemuan vaksin, kemungkinan paling cepat mungkin tahun depan,” ujar Wiku di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (12/5/2020). (Baca juga: Usia di Bawah 45 Tahun Boleh Beraktivitas Dinilai Kebijakan Mencla-mencle )
Wiku juga mengatakan selama belum ditemukan vaksin maka tidak ada yang tahun kapan pandemi ini akan berakhir. “Jadi sebenarnya kalau kita ditanya sampai kapan sebenarnya kita tidak ada yang tahu, seluruh dunia juga tidak tahu. Karena virus ini, untuk vaksin nya belum ditemukan. Jadi maka dari itu sampai dengan vaksin belum ditemukan kita harus bisa selalu berhadapan dengan virus ini,” jelasnya.
Maka dari itu, Wiku melanjutkan agar masyarakat untuk tetap di sisiplin, karena yang paling penting adalah disiplin dan waspada terhadap virus ini. “Dan tentunya kita harus menyesuaikan diri dalam pola hidup kita, agar bisa memutus mata rantai dan beraktivitas seperti biasanya. Tapi prinsip yang utama adalah harus bisa menyesuaikan pola hidup,” kata Wiku.
Secara sosial, kata Wiku, pandemi COVID-19 membawa masyarakat ke dalam tatanan hidup baru atau new normal. Sehingga masyarakat dituntut untuk beradaptasi akibat pandemi ini. “Kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal atau kita harus beradaptasi kreativitas dan bekerja.”
“Dan tentunya harus mengurangi kontak fisik dan dengan orang lain dan menghindari kerumunan dan bekerja dan sekolah. Dari transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk COVID-19 ini,” sambung Wiku. (Baca juga: Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Bekerja, Pengamat: Pemerintah Seperti Tidak Berdaya Lagi )
Wiku menambahkan masyarakat juga harus optimis agar beraktivitas normal seperti sedia kala, kuncinya adalah pada perubahan perilaku dan disiplin mentaati. “Kalau kita bisa tetap menjaga jarak dengan baik dan disiplin kolektif secara nasional, kita bisa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan baik. Dan menggunakan masker serta meningkatkan imunitas itulah optimismenya kita untuk bisa beraktivitas selama itu dilakukan dengan disiplin,” tutupnya.
(kri)