Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Perubahan Mendasar Penanganan Covid-19

Rabu, 02 Desember 2020 - 08:23 WIB
loading...
Epidemiolog Minta Pemerintah...
Kasus Covid-19 tak juga turun, pemerintah perlu lakukan perubahan mendasar penanganan Covid-19. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda mengarah ke penurunan jumlah orang yang positif. Pola pembatasan yang dilakukan tak berjalan optimal, bahkan cenderung longgar.

Epidemiolog Kamaluddin Latief menerangkan, pemerintah harus melakukan perubahan mendasar dalam penanganan Covid-19 . Berdasarkan data terakhir, jumlah orang yang positif sebanyak 5.092 sehingga totalnya menjadi 543.975 orang. Jumlah orang yang meninggal dunia pada 1 Desember 2020 mencapai 136. "Selama tidak dilakukan perubahan mendasar, kita hanya pasrah pada keadaan," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (1/12/2020).

( ).

Ia mengkritik narasi yang berlebihan mengenai vaksin. Indonesia bekerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac, untuk pengembangan vaksin ini. Beberapa pernyataan pemerintah mengenai waktu vaksinasi meleset. Vaksinasi pernah dinyatakan akan dilakukan pada November, lalu mundur ke Desember. Belakangan, pemerintah menyatakan vaksinasi baru akan dilakukan awal tahun 2021.

"Narasi tentang vaksin itu kontraproduktif dengan upaya pengendalian penyakit menular, terutama pandemi ini. Tidak usaha bilang-bilang kalau mau produksi. Tinggal buat saja, (itu) hasilnya karena kita tidak sedang melakukan kampanye," tuturnya.

( ).

Dosen Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan, pemerintah sebaiknya menggalakkan perubahan perilaku kehidupan sehari-hari kepada seluruh komponen masyarakat. Pejabat dan tokoh publik harus menjadi contoh penerapan protokol kesehatan.

Kamaluddin meminta pemerintah tidak menutup kasus positif Covid-19 . Sekarang zaman sudah berbeda, informasi bisa datang dari segala penjuru. Yang menjadi sorotan adalah perbedaan data jumlah kasus positif Jawa Tengah pada 29 November 2020. Data Pemerintah Pusat menyebutkan ada 2.036 orang yang positif. Sedangkan data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hanya 844 orang yang positif.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan ada double data pasien positif Covid-19 yang dirilis sehingga jumlahnya terlihat banyak. "Kami temukan ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, kemarin dirilis lagi," ucapnya.

Dalam situasi seperti ini, menurut Kamaluddin, sebaiknya pemerintah terbuka mengumumkan kekurangan dan mengajak seluruh masyarakat untuk aktif dalam menangani pandemi ini.

( ).

"Masyarakat menyadari keberhasilan pandemi ini tidak bisa ditentukan oleh satu institusi, satu atau dua komponen, tidak bisa. Akan tetapi, butuh semua komponen. Itu tidak bisa dibangun jika masyarakat tidak diikutsertakan," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2694 seconds (0.1#10.140)