Undang 100 Ulama dan Tokoh, FPI Pastikan Dialog Nasional Tetap Digelar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Front Pembela Islam ( FPI ) memastikan acara dialog nasional dan gerakan menggunakan kaus bergambar Habib Rizieq tetap diselenggarakan sesuai jadwal. Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung pada besok, Rabu 2 Desember 2020.
(Baca juga: 10 Lembaga Dibubarkan, Siap-siap Kementerian Ini Bakal Dapat Limpahan Tugas)
"Iya. InsyaAllah tetap jalan (acara dialog nasional)," kata salah satu anggota Tim Kuasa Hukum FPI Ichwan Tuankotta ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (1/12/2020) malam.
(Baca juga: Hadapi Potensi Sengketa Pilkada, KPU Minta Jajaran di Daerah Lakukan Ini)
Lebih jauh Ichwan menuturkan, rencananya acara tersebut akan dihadiri oleh 100 ulama dan para tokoh nasional berpengaruh. Akan tetapi, dia tidak mendetilkan apakah acara tersebut dilakukan secara virtual atau tatap muka.
"Acaranya dialog nasional, 100 ulama dan tokoh," katanya. (Baca juga: Hadapi Potensi Sengketa Pilkada, KPU Minta Jajaran di Daerah Lakukan Ini)
Dia memastikan, acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahum antar sesama umat muslim. "(Mempererat silaturahim) iya," ujarnya singkat.
Seperti diketahui, Reuni 212 yang rencananya akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2020 batal dilaksanakan. Kegiatan itu batal setelah tidak mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun sebagai gantinya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) akan menggelar dialog secara daring (online).
Berdasarkan selebaran poster yang tersebar, acara tersebut bernama ‘Spirit 212 Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh’. Tema yang diangkat yaitu 'Revolusi Akhlaq'.
Dari poster itu, terdapat sederet tokoh nasional yang diundang, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Pendiri Partai Ummat Amien Rais, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Kemudian ada pula mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Presiden Partai Keadilan kini PKS Didin Hafiduddin, Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Chusnul Mariyah, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
(Baca juga: 10 Lembaga Dibubarkan, Siap-siap Kementerian Ini Bakal Dapat Limpahan Tugas)
"Iya. InsyaAllah tetap jalan (acara dialog nasional)," kata salah satu anggota Tim Kuasa Hukum FPI Ichwan Tuankotta ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (1/12/2020) malam.
(Baca juga: Hadapi Potensi Sengketa Pilkada, KPU Minta Jajaran di Daerah Lakukan Ini)
Lebih jauh Ichwan menuturkan, rencananya acara tersebut akan dihadiri oleh 100 ulama dan para tokoh nasional berpengaruh. Akan tetapi, dia tidak mendetilkan apakah acara tersebut dilakukan secara virtual atau tatap muka.
"Acaranya dialog nasional, 100 ulama dan tokoh," katanya. (Baca juga: Hadapi Potensi Sengketa Pilkada, KPU Minta Jajaran di Daerah Lakukan Ini)
Dia memastikan, acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahum antar sesama umat muslim. "(Mempererat silaturahim) iya," ujarnya singkat.
Seperti diketahui, Reuni 212 yang rencananya akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2020 batal dilaksanakan. Kegiatan itu batal setelah tidak mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun sebagai gantinya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) akan menggelar dialog secara daring (online).
Berdasarkan selebaran poster yang tersebar, acara tersebut bernama ‘Spirit 212 Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh’. Tema yang diangkat yaitu 'Revolusi Akhlaq'.
Dari poster itu, terdapat sederet tokoh nasional yang diundang, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Pendiri Partai Ummat Amien Rais, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Kemudian ada pula mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Presiden Partai Keadilan kini PKS Didin Hafiduddin, Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, mantan Ketua MK Hamdan Zoelva, Chusnul Mariyah, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
(maf)