Jurus KADIN Mewujudkan Ketahanan Pangan, Dampingi Jutaan Petani

Kamis, 19 November 2020 - 07:30 WIB
loading...
Jurus KADIN Mewujudkan Ketahanan Pangan, Dampingi Jutaan Petani
Penyelenggaraan JFFS-5
A A A
JAKARTA - Dunia masih dilanda pandemi Covid 19. Meski vaksin corona sudah ditemukan, bukan berarti ancaman virus yang mematikan ini akan sirna seketika. Ancaman pandemi belum berakhir, masih sulit untuk memastikan kapan pandemi ini akan berakhir.

Menghadapi itu semua hampir semua negara memperkuat kondisi di dalam negeri masing-masing. Salah satunya adalah menjaga stok kesediaan pangan bagi masayrakatnya. Terlebih lagi, Badan Pangan Dunia (FAO) sudah memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis pangan dunia akibat Covid-19.

Selain berdampak bagi kesehatan manusia, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian negara-negara di dunia dan memicu resesi ekonomi dunia. Ketahanan pangan pun kini jadi fokus semua negara di dunia, termasuk di Indonesia. Itu sebabnya, saat pandemi mulai merebak di Indonesia Program ketahanan pangan mulai diintensifkan kembali.

Indonesia tidak bisa lagi bergantung kepada negara lain dalam menjaga stok bahan pangan di dalam negeri. Sebab, semua negara juga akan lebih memprioritaskan stok bahan pangan masing-masing. Sehingga negara-negara produsen utama pangan dunia akan mengurangi ekspor bahan pangannya ke negara-negara lain.

Di sisi lain, sektor pangan dapat menjadi bagian dari upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. Sektor ini punyan peran yang amat prnting, karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tak tergantikan, meskipun ekonomi sedang krisis.
Bahkan, dalam situasi sekarang, posisi sektor pangan semakin strategis, di mana kebutuhan pangan yang tidak tercukupi dapat memicu krisis pangan, yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan politik.

Dalam mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Ketahanan Pangan, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia , menggelar Jakarta Food Security Summit (JFSS) secara virtual, pada 18-19 November 2020.

Ketua Pelaksana JFSS-5 Juan Permata Adoe mengatakan dalam penyelenggaraan JFSS yang kelima ini bertujuan untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Tema yang diusung dalam JFSS kali ini adalah 'Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan & Gizi, Serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan & Industri Pengolahan.

Acara JFSS dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju yang sekaligus menjadi pembicara. Selama dua hari, ada empat tema besar yang akan dibahas dalam JFSS-5. Yaitu,Momentum untuk Mendukung Petani, Peternak, dan Nelayan. Memaksimalkan Potensi Pasar Domestik. Strategi Ekspor Indonesia di masa Pandemi dan pasca Pandemi, dan Menyusun Strategi Baru Pasca Pandemi. Baca juga: Jokowi Tagih Komitmen Kadin Dampingi 2 Juta Petani Swadaya

Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, sektor pertanian perlu terus dikembangkan karena masih bertumbuh positif di saat sektor lain justru mengalami kontraksi. Kebijakan dan kemitraan yang berpihak kepada sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan yang mendukung ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan, perlu terus didorong.
Baca juga :Di Provinsi ini, Perguruan Tinggi dan Perusahaan Swasta Kompak Menjaga Ketahanan Pangan

“Kami juga berharap pemerintah mempercepat realisasi kebijakan insentif dan stimulus untuk petani, peternak, dan nelayan guna meningkatkan daya beli dan produktivitas, serta stimulus berupa modal kerja pasca Covid-19,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)