Termakan Hoaks, Banyak Masyarakat Tak Patuh Protokol Kesehatan

Jum'at, 13 November 2020 - 14:15 WIB
loading...
Termakan Hoaks, Banyak Masyarakat Tak Patuh Protokol Kesehatan
Foto: dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mengapa masih banyak saja masyarakat yang tidak patuh dengan protokol kesehata n. Dr Devie Rahmawati selaku peneliti dan pengajar tetap Vokasi Humas Universitas Indonesia memaparkan beberapa alasannya. Di antaranya terkait dengan pengetahuan dan pengalaman masyarakat, penglihatan yang lemah, penyerapan informasi yang rendah, psikologi ketakutan manusia, dan penyebaran berita bohong.

Termakan Hoaks, Banyak Masyarakat Tak Patuh Protokol Kesehatan


“Ini bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga di negara lain, bahkan negara maju. Negara adidaya saja presidennya pakai masker setelah terkena Covid-19,” kata Devie, dalam Webinar Session “Hadang Virus Corona dengan Pola Hidup 3M”, Rabu (11/11/2020), yang diadakan Satgas Penanganan Covid-19 dengan SINDOnews. (Baca: Gelombang PHK Tak Terbendung, Pengangguran di Bekasi Melonjak)

Hal inilah yang akhirnya membuat korban semakin berjatuhan. Ada beberapa solusi yang ditawarkan Devie untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan mencegah penyebaran virus.

Di antaranya sosialisasi tanpa henti. Ini penting mengingat manusia hanya mengonsumsi informasi yang dia kehendaki saja atau information on demand. Karena itu, sosialisasi harus terus dilakukan semua pihak, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Kemudian, edukasi tokoh publik. Karakter masyarakat kita adalah patron klien yang membuat masyarakat butuh figur teladan dalam berbagai hal. “Kita butuh sosok yang punya pengaruh baik di dunia offline maupun online yang bisa membantu dalam edukasi masyarakat,” kata Devie. (Lihat videonya: Angin Puting Beliung Rusak Sejumlah Rumah)

Kemudian, demonstrasi pandemi, beberapa demo yang kita lihat dalam upaya edukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19, ada yang menggunakan peti jenazah misalnya. Karena itu, masyarakat akan takut terhadap virus mematikan itu dan menjalankan protokol kesehatan.

Nah yang terakhir adalah isolasi diri dengan berdiam di rumah dan tidak keluar jika tidak mendesak maupun isolasi diri ketika terinfeksi Covid-19. (Sri Noviarni)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)