Video WNA yang Sebut IKN Kota Koruptor Dinilai Hoaks, Ini Alasannya

Sabtu, 15 Juni 2024 - 05:12 WIB
loading...
Video WNA yang Sebut IKN Kota Koruptor Dinilai Hoaks, Ini Alasannya
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik yang juga menjabat Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) angkat bicara tentang video viral di media sosial dari warga negara asing (WNA) yang menyebutkan bahwa IKN adalah Ibukota Koruptor Nepotisme. Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik yang juga menjabat Juru Bicara OIKN, Troy Pantouw mengatakan, video tersebut adalah kabar bohong atau hoaks.

"Video yang dibuat oleh WNA tersebut, sama sekali tidak benar atau hoaks. Dalam video tersebut, WNA tersebut mengatakan jika dirinya berada di lokasi IKN," kataTroy Pantouw dalam keterangan resminya, Sabtu (15/6/2024) di Jakarta.

"Namun fakta sebenarnya adalah saat ini tidak mungkin ada masyarakat wara-wiri di lokasi proyek pembangunan IKN. Karena saat ini sudah ada surat imbauan dari satgas pembangunan IKN bahwa kawasan IKN tertutup untuk masyarakat awam kecuali kunjungan instansi yang menggunakan surat izin," tambahnya.



Troy Pantouw menambahkan, saat IKN mulai masif dibangun, banyak sekali bermunculan foto-foto asli yang diedit sehingga menjadi foto yang tidak menggambarkan kejadian sebenarnya. Sama halnya dengan video, Troy Pantouw menyebutkan, sejumlah gambar gerak yang diedit serta disulih suara yang tidak sama seperti apa yang diucapkan oleh orang yang ada dalam video tersebut.

"Dunia maya harus disikapi dengan bijak. Tidak bisa langsung dipercaya seratus persen. Harus tahu ciri-cirinya mana yang asli dan mana yang palsu. Kalau tidak, maka pembaca atau orang yang dikirim tulisan, foto, video atau gambar akan terjebak pada kebohongan dan masuk dalam arus opini yang keliru. Masyarakat jangan mudah terkelabui dengan berita bohong dan berita kebencian yang malah jadi kontra produktif," kata Troy Pantouw.

Troy menuturkan, untuk mengurangi peredaran berita hoaks di media sosial, masyarakat harus bijak sebagai pengguna media sosial. Troy juga menyebutkan beberapa langkah untuk mencegah peredaran hoaks di media sosial, yakni dengan menggunakan rumus ABC.

"A, Amati dulu isi beritanya. Jadi betul-betul diperhatikan dulu. Dari situ akan kelihatan ini video tempelan atau bukan. Kalau sudah melenceng, kemungkinan besar itu hoaks. B, baca dulu atau lihat dulu sampai habis dari awal sampai akhir jika ada kejanggalan. C, cek sumbernya dulu. Kalau tidak ada sumber resmi, dalam hal ini pihak OIKN, sudah jelas-jelas ini tidak sesuai alias hoaks," tegas Troy.

Selain memaparkan rumus ABC, Troy Pantouw juga mengungkapkan ciri-ciri berita hoax. Menurut Troy, ciri-ciri berita hoaks adalah sumbernya yang tidak jelas, isi pemberitaan tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.

"Begitu hoaks disebar, berita itu bisa menimbulkan kecemasan, permusuhan, dan kebencian pada masyarakat yang terpapar. Judul berita hoaks biasanya kerap fantastis, bahkan terkesan menghakimi tanpa didasari fakta sesungguhnya," tegasnya.

Lebih lanjut Troy mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang peduli terhadap IKN karena telah membantu merespons berita-berita hoaks dan menayangkan informasi yang hoaks tersebut dengan tujuan supaya masyarakat tidak terkecoh.

"Daripada meramaikan isi ruang digital dengan ujaran yang negatif, akan lebih bermanfaat bila ruang publik diisi dengan konten-konten yang menggugah semangat anak bangsa untuk memberikan ide-ide cemerlang dan karya nyata demi meningkatkan kesejahteraan dan masa depan masyarakat dan bangsa yang lebih baik," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)
pixels