Perangi Hoaks, iNews Resmi Bergabung Koalisi Cek Fakta

Sabtu, 25 Mei 2024 - 09:34 WIB
loading...
Perangi Hoaks, iNews Resmi Bergabung Koalisi Cek Fakta
iNews resmi menjadi anggota Koalisi Cek Fakta pada 2024. Bergabungnya iNews membuktikan komitmennya meluruskan informasi salah maupun hoaks kepada publik. Foto: iNews
A A A
JAKARTA - iNews resmi menjadi anggota Koalisi Cek Fakta pada 2024. Bergabungnya iNews membuktikan komitmennya meluruskan informasi salah maupun kabar bohong ( hoaks ) kepada publik.

Keseriusan iNews memerangi hoaks ditunjukkan melalui program khusus yaitu Podcast Viral tapi Hoaks. Program tersebut tayang setiap Selasa pukul 15.00 WIB di YouTube Official iNews dan Radio MNC Trijaya Network.



Gaib Maruto Sigit yang mewakili iNews menuturkan dengan bergabung Koalisi Cek Fakta dapat mempercepat usaha edukasi kepada masyarakat soal hoaks, terutama bagaimana caranya mengidentifikasi kebenaran dari suatu informasi. Dengan demikian, masyarakat terhindar dari hasutan pihak tak bertanggung jawab.

“Ini sangat penting dan serius. Program ini (Viral tapi Hoaks) bukan hanya dalam rangka literasi kepada masyarakat, namun juga menjaga agar bahaya atau efek destruktif hoaks seperti timbulnya permusuhan, perpecahan, dan lainnya dapat dicegah. Cek fakta iNews adalah ikhtiar pencerahan untuk menunjukkan fakta atau kebenaran atas informasi salah,” ujar Gaib yang juga host Viral tapi Hoaks, Jumat (24/5/2024).

Nantinya program Viral tapi Hoaks dalam bentuk audio video akan juga muncul dalam bentuk teks di Portal iNews.id.

Kendati Pemilu 2024 telah usai, bukan berarti hoaks berhenti bertebaran di media sosial. Informasi yang menyesatkan itu tetap saja berseliweran. Atas dasar itu, Cek Fakta terus memperluas keanggotaannya hingga mencapai 100 media per April 2024.

Koordinator Koalisi Cek Fakta Adi Marsela mengapresiasi antusiasme media yang ingin ikut berperang melawan hoaks. Terlebih dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), hoaks kini tak hanya sekadar disinformasi sederhana.

“Minat media dalam menyampaikan konten bertanggung jawab sangat tinggi, maka tahun ini kami menyempurnakan konsep keanggotaan agar semakin banyak pihak bisa berkontribusi memproduksi dan mendistribusikan konten CekFakta.com,” kata Adi.

Dalam Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dengan dukungan Google News Initiative (GNI), beberapa waktu lalu ditekankan bahwa pencari fakta harus lebih fokus dari sekadar mendeteksi konten ucapan kebencian ke tingkat yang lebih serius dan mengidentifikasi kembali apa itu disinformasi.

Di salah satu diskusi IFCS bertemakan “Findings and Challenges in Handling Information Disruption During the 2024 Election," terungkap tantangan ke depan bukan hanya disinformasi, tetapi juga AI seperti deep fake audio dan video yang telah banyak beredar dan kerap sangat membingungkan masyarakat.

Sejak diluncurkan tahun 2018, CekFakta.com memiliki anggota awal 22 media. Pada perkembangannya bertambah menjadi 25 media pada 2023. Kini dengan konsep penerimaan keanggotaan yang baru, terdapat 75 media yang telah lolos verifikasi per April 2024.

Berkat rangkaian FGD yang dilakukan AJI dan Mafindo di 10 kota di Indonesia, Cek Fakta juga menggandeng lebih dari 50 lembaga nonmedia sebagai mitra dalam meneruskan konten Cek Fakta ke masyarakat sipil.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)
pixels