Soal Vaksin Covid-19, Ketua ITAGI: Semua Sesuai Standar dan Jaminan Aman
loading...
A
A
A
BPOM juga perlu melakukan analisis terhadap proses uji klinis vaksin Covid-19 tersebut. Hingga saat ini, uji vaksin Sinovac yang sedang diuji klinis fase 3 di Bandung, menunjukkan efek samping ringan dan terkendali.
Virus yang Dilemahkan
Adapun vaksin yang dipakai pada program ini jenisnya adalah inactivated atau virus yang dilemahkan. Jadi, sistem imun dapat menyiapkan diri jika suatu waktu terinfeksi. Kandungan vaksin juga harus imunogenik yang artinya bisa dikenali oleh sistem imun, tapi tidak membuat tubuh terinfeksi.
Supaya lebih efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan, vaksin ditambahkan zat adjuvant. Efek vaksin juga hanya lokal, yaitu di tempat yang disuntik saja bisa berupa bengkak atau nyeri. Menyuntiknya pun harus dalam agar sampai ke otot.
Pemberian vaksin Covid-19 bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan komunitas), melindungi dan memperkuat sistem kesehatan, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
“Makin banyak masyarakat yang divaksin, maka kemampuan patogen yang menyebar sangat terbatas dan kelompok yang tidak diimunisasi tetap sehat,” ujar Prof Sri.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro pun meminta masyarakat tak ragu dengan manfaat vaksin. Menurut dia, vaksin diberikan melalui tahapan uji klinis. Bahkan diawasi oleh lembaga otoritas milik pemerintah. “Ini juga diuji oleh lembaga internasional yang mengurusi kesehatan,” ujarnya.
Vaksin berfungsi sebagai pelengkap dan dilakukan secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas. “Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” pungkas dr Reisa. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
Virus yang Dilemahkan
Adapun vaksin yang dipakai pada program ini jenisnya adalah inactivated atau virus yang dilemahkan. Jadi, sistem imun dapat menyiapkan diri jika suatu waktu terinfeksi. Kandungan vaksin juga harus imunogenik yang artinya bisa dikenali oleh sistem imun, tapi tidak membuat tubuh terinfeksi.
Supaya lebih efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan, vaksin ditambahkan zat adjuvant. Efek vaksin juga hanya lokal, yaitu di tempat yang disuntik saja bisa berupa bengkak atau nyeri. Menyuntiknya pun harus dalam agar sampai ke otot.
Pemberian vaksin Covid-19 bertujuan menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mempercepat tercapainya herd immunity (kekebalan komunitas), melindungi dan memperkuat sistem kesehatan, serta menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
“Makin banyak masyarakat yang divaksin, maka kemampuan patogen yang menyebar sangat terbatas dan kelompok yang tidak diimunisasi tetap sehat,” ujar Prof Sri.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro pun meminta masyarakat tak ragu dengan manfaat vaksin. Menurut dia, vaksin diberikan melalui tahapan uji klinis. Bahkan diawasi oleh lembaga otoritas milik pemerintah. “Ini juga diuji oleh lembaga internasional yang mengurusi kesehatan,” ujarnya.
Vaksin berfungsi sebagai pelengkap dan dilakukan secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas. “Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” pungkas dr Reisa. (Sri Noviarni)
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
(ysw)