Aktualisasi Maulid Nabi, Jaga Umat dari Korupsi dan Perilaku Koruptif

Kamis, 29 Oktober 2020 - 17:49 WIB
loading...
Aktualisasi Maulid Nabi, Jaga Umat dari Korupsi dan Perilaku Koruptif
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. Foto/SINDOnews
A A A
Firli Bahuri
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

ALHAMDULILLAH, umat Muslim dunia khususnya di Indonesia hari ini kembali memperingati dan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, kelahiran Baginda Rasullullah pada tanggal 12 Rabiul Awal yang jatuh pada hari ini, Kamis, 29 Oktober 2020.

Tidak dapat dipungkiri, perayaan hari kelahiran Baginda Muhammad Rasulullah SAW tahun ini, sudah tentu sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena masih mewabahnya Covid-19.

Akan tetapi saya yakin, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk mengenang waktu kelahiran Beliau semata, melainkan sebagai pelecut semangat umat untuk mengikuti sifat dan tauladan Rasullulah semasa hidupnya.

Ahlak terpuji adalah salah satu sifat yang diwariskan Rasulullah SAW kepada umat, dimana hal tersebut selalu dilakukan Beliau dalam kesehariannya.

Akhlak yang baik sudah tentu dapat meredam sisi kelam manusia salah satunya sifat tamak, 'sifat binatang' yang sewaktu-waktu dapat bangkit dimana hasrat dan hawa nafsu sudah tidak lagi dapat dikontrol, salah satunya keinginan memperkaya diri dengan melakukan korupsi.

Sementara tauladan yang diberikan Baginda Rasulullah adalah istiqomah beliau dalam menerapkan amar ma'ruf nahi mungkar (mengajak dan menjalankan kabajikan serta menjauhi setiap larang-Nya), agar umatnya terhindar dari korupsi dan perilaku koruptif.

Baginda Rasulullah sangat membenci korupsi. Dalam beberapa kisah seperti Perang Khaibar disebutkan Nabi Muhammad SAW, enggan menshalatkan jenazah sahabatnya yang terbukti melakukan 'ghulul '(korupsi).

Dalam penjabaran HR (Hadis Riwayat) Muslim dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwasanya ibadah shalat yang dikerjakan, sedekah yang dilakukan dan haji yang ditunaikan atau kebaikan lain yang dilakukan, tidak bermakna ibadah sama sekali di mata Allah SWT apabila seorang Muslim masih melakukan praktik korupsi dalam hidupnya.

Menauladani sikap Rasulullah SAW, salah seorang sahabat bernama Umar Bin Khattab yang dipercaya menjabat sebagai khalifah, langsung memecat pejabat atau kepala daerah yang kedapatan melakukan korupsi, meskipun beberapa di antara mereka adalah pendukungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)