Naskah Khutbah Jumat, Memperkaya Literasi atau Asumsi Negatif

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 08:01 WIB
loading...
A A A
Faktanya, sambung Bukhori, radikalisme itu ada di sepanjang zaman, ketika ada ketidakadilan. Bukan karena sikap beragama seseorang. Justru agama akan menjadi sangat keras dan bertentangan dengan penguasa ketika muncul ketidakadilan. Fenomena radikal itu sumbernya ketidakadilan, baik dalam pembangunan, dalam mengakses informasi, kewenangan maupun kesempatan, perlakuan, penegakan hukum, perlakuan terhadap kehidupan, dan utamanya masalah ekonomi. (Lihat videonya: Pemerintah Berencana Menyiapkan Materi khutbah Jumat)

"Karena itu, tindakan yang dilakukan bukan mendegradasi pemahaman Islam yang murni dan baik, tetapi ketidakadilannya yang harus diberantas. Dari situ sumbernya. Kalau itu masalah utamanya, solusinya bukan pakai khutbah, bukan pakai ceramah. Saya tidak meyakini itu, meskipun pasti ada data. (Kalau) ada data sandingan perlu disampaikan," desaknya.

Dengan demikian, Bukhori menambahkan, kalaupun program itu berjalan, baiknya materi khutbah itu sebagai bentuk alternatif bagi para khatib untuk menjadi referensi. “Tapi ketika berangkat dari satu asumsi, konsepsi dalam rangka mendegradasi atau dalam rangka deradikalisasi dan seterusnya tadi, saya kira enggak efektif. Hanya akan menimbulkan goresan-goresan yang dalam. Orang ini dicirikan, jadinya begitu,” ujarnya. (Abdul Malik Mubarok/Kiswondari)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1853 seconds (0.1#10.140)