Orang Dewasa Wajib Divaksin untuk Kesehatan Bersama

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 07:08 WIB
loading...
A A A
Dia mengungkapkan, membuat vaksin itu sangat sulit dibandingkan dengan menciptakan obat baru. Alasannya, karena vaksin ini diperuntukkan mencegah virus masuk ke dalam tubuh orang sehat. Prinsip yang selalu dikedepankan oleh para ilmuwan dalam membuat vaksin adalah keamanan itu nomor satu.

Uji coba awal sebuah calon vaksin biasa dilakukan pada hewan. Setelah itu baru uji klinis terhadap manusia dengan jumlah secara bertahap, mulai dari puluhan, ratusan, dan ribuan. Produksi vaksin merupakan proses bioteknologi yang sangat complicated, mulai dari virus atau bakteri ditumbuhkan dan dipanen, hingga diformulasikan. Dalam keadaan normal, untuk membuat vaksin baru membutuhkan waktu 10-15 tahun.

Dirga menegaskan, vaksin yang bisa diberikan kepada manusia harus dipastikan keamanan, kualitas, mutu, dan efektivitasnya. Manfaat vaksin itu bisa dilihat dari data masa sebelum dan sesudah ada vaksin. Misalnya, vaksin dapat menurunkan penyebaran penyakit hepatitis A hingga 99%. Rata-rata vaksin dapat menurunkan penyebaran penyakit antara 90-95%. (Baca juga: Jaga Kesehatan Mata, Batasi Anak Main Gadget)

“Yang paling fenomenal itu penyakit Smallpox atau cacar. Akibat vaksinasi sudah musnah sejak tahun 1979. Sekarang kita sedang berusaha memusnahkan penyakit campak dan polio. Ini bisa dicapai jika cakupan imunisasinya luas. WHO menyebut setiap tahun ada 2-3 juta nyawa yang terselamatkan dengan imunisasi,” tuturnya.

Masalahnya, pemahaman yang tumbuh dalam masyarakat vaksin itu hanya untuk balita dan anak-anak. Padahal, orang dewasa juga harus divaksin. Ada beberapa alasannya, antara lain, belum pernah divaksin saat anak-anak, perlu diulang karena proteksinya sudah habis, dan perjalanan. Sekarang orang ketika mau ke Arab Saudi harus divaksin meningitis dan ke Afrika harus divaksin Yellow Fever.

Pria lulusan Universitas Indonesia (UI) itu menjelaskan jadwal vaksinasi pada orang dewasa biasanya ditentukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Setidaknya orang dewasa harus mendapatkan 15 jenis vaksin seperti influenza, kanker serviks, pneumonia, dan cacar. Semua itu diberikan sebagai bagian dari kelanjutan vaksinasi ketika anak-anak. (Baca juga: Ombudsman Surati Kapolri, Minta Pendekatan Persuasif dalam Unjuk Rasa)

Imunisasi untuk Semua Orang

Sementara itu, dokter Purnamawati Sujud dari Yayasan Orang Tua Peduli (YOP) mengatakan, masyarakat Indonesia harus memahami imunisasi itu hak semua orang, mulai dari sejak lahir, anak-anak sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia. Imunisasi itu bukan kewajiban, melainkan hak.

Dalam benak masyarakat di kawasan perdesaan, imunisasi itu hanya untuk bayi hingga usia sembilan bulan. Sekarang pemahamannya mulai meningkat karena menganggap imunisasi dilakukan hingga anak usia 24 bulan. Di kawasan perkotaan, masyarakat masih melakukan imunisasi terhadap anak hingga usia lima tahun.

“Masyarakat kadang lupa bahwa anak-anak membutuhkan orang tua yang sehat. Untuk menjadi sehat, maka mencegah itu upaya terbaik dari sisi cost preventif. Artinya, efisien dan hasilnya baik. Mengapa dewasa penting memperoleh imunisasi? Dengan bertambahnya usia terjadi penurunan imun, padahal masih harus produktif,” terangnya. (Baca juga: Antisipasi Demo, Jalan Sekitar Istana Kembali Dialihkan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Teliti Peran DPR di...
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Mengikutsertakan Taiwan...
Mengikutsertakan Taiwan dalam Jaringan Keselamatan Kesehatan Global
AstraZeneca Tuai Polemik...
AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Pentingnya Taiwan Menghadapi...
Pentingnya Taiwan Menghadapi Pandemi di Masa Depan
Lewat Disertasi, Kombes...
Lewat Disertasi, Kombes Yade Setiawan Ungkap Keberhasilan Polri Tangani Covid-19
Setelah Pandemi, Pemerintah...
Setelah Pandemi, Pemerintah Diminta Tak Gegabah Keluarkan Kebijakan
Rekomendasi
Ketegasan Nova Arianto:...
Ketegasan Nova Arianto: Pemain Timnas U-17 Ketahuan Main Medsos Keluar, Saya Enggak Peduli Bos!
Kecelakaan Maut di Tol...
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, 1 Tewas dan 1 Luka Berat
Profil Nova Arianto,...
Profil Nova Arianto, Titisan Sartono Anwar Sukses Terbangkan Timnas Indonesia U-17 ke Piala Dunia
Berita Terkini
Akui Komunikasi Pemerintah...
Akui Komunikasi Pemerintah Belum Baik, Prabowo: Tanggung Jawab Saya
4 menit yang lalu
Prabowo Heran Ada Orang...
Prabowo Heran Ada Orang Bilang Indonesia Gelap: Saya Lihat Pagi Cerah
6 menit yang lalu
Lucky Hakim Jalani Pemeriksaan...
Lucky Hakim Jalani Pemeriksaan di Inspektorat Kemendagri Buntut Liburan ke Jepang
55 menit yang lalu
5 Fakta Menarik Lucky...
5 Fakta Menarik Lucky Hakim, Bupati Indramayu Liburan ke Jepang Tanpa Izin dan Ditegur Wamendagri
1 jam yang lalu
Ditanya soal Pertemuan...
Ditanya soal Pertemuan Megawati dengan Prabowo, Pramono dan Doel Kompak Irit Bicara
1 jam yang lalu
Pemerintah Diyakini...
Pemerintah Diyakini Mampu Tangkal Dampak Tarif Trump, Ini Syaratnya
1 jam yang lalu
Infografis
Qatar, UEA, dan Israel...
Qatar, UEA, dan Israel Gelar Latihan Militer Bersama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved