Kivlan Zen, Jenderal Tempur yang Kini Duduk di Kursi Pesakitan

Rabu, 06 Mei 2020 - 13:55 WIB
loading...
Kivlan Zen, Jenderal Tempur yang Kini Duduk di Kursi Pesakitan
Mayor Jenderal Purn Kivlan Zen saat menjalani sidang perkara kepemilikan senjata api ilegal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnewsaktu lalu. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sidang kasus kepemilikan senjata ilegal dengan terdakwa Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen masih bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pada sidang yang digelar Selasa 5 Mei 2020, hakim menolak eksepsi Kivlan sehingga sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi.

Dalam sidang-sidang sebelumnya, ada banyak hal yang menarik dalam sidang mantan Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat ini. Dari kehadirannya yang mengenakan pakaian dinas militer, hingga menangis dalam persidangan. Sidang juga terpaksa ditunda hingga beberapa kali karena tokoh militer kelahiran Aceh 24 Desember 1946 menderita sakit.

Dalam perjalanan politik Tanah Air, Kivlan Zen memang kerap menyita perhatian publik karena sosoknya vokal. Apalagi dia dikenal sebagai sosok jendera yang dekat dengan Prabowo Subianto, rival Presiden Jokowi dalam dua kali pilpres yang kini menjadi Menteri Pertahanan. ( )

Nama Kivlan semakin mencuat ke publik pada Mei tahun lalu. Polri menahan Kivlan atas tuduhan kepemilikan senjata api ilegal. Sebelumnya dia juga ditetapkan sebagai tersangka makar.

Lalu seperti apakah sosok dan sepak terjang Kivlan zen, berikut profilnya:

Sejak pelajar hingga mahasiswa, Kivlan dikenal sebagai sosok yang kritis. Dirinya aktif mengikuti berbagai organisasi mulai dari Pelajar Islami Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).

Saat resmi mengikuti pendidikan militer di Akmil dan lulus tahun 1971 kariernya terbilang cemerlang. Bahkan Kivlan pernah memegang jabatan Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad) ABRI, setelah mengemban lebih dari 20 jabatan yang berbeda.

Dalam mengemban sekitar 20 jabatan, sebagian besar Kivlan berada di posisi komando tempur di antaranya sebagai komandan peleton dan komandan kompi. Kivlan juga pernah pernah bertugas di Timor Timur dan pernah memimpin Kontingen Garuda XVII-2 di Filipina.

Tidak hanya itu, Kivlan juga negosiator yang ulung. Kemampuannya itu dibuktikannya pada 2016, Kivlan diminta menjadi negosiator untuk menyelamatkan 18 warga negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Kivlan pun berhasil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1902 seconds (0.1#10.140)