Biaya Haji 2020 Tidak Naik, Ini Keuntungan Tambahan Bagi Jamaah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR menyepakati besaran rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1441 H/2020 M atau biaya yang dibayar langsung oleh jamaah sebesar Rp35.235.602. Kendati begitu, ada sejumlah keuntungan tambahan yang akan didapatkan para jamaah haji dibandingkan tahun lalu.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ihsan Yunus mengatakan, keuntungan pertama yakni penambahan jatah makan di Mekkah sebanyak 10 kali, dari sebelumnya hanya 40 kali pada 2019 lalu, menjadi sebanyak 50 kali pada tahun ini. "Itu kalau dikalikan 13,5 Riyal sama dengan 135 Riyal," ujarnya seusai rapat bersama Komisi VIII dengan Menteri Agama di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020). (Baca juga: Ongkos Haji 2020 Tidak Naik, DPR-Kemenag Tetapkan BPIH Rp35,2 Juta)
Selanjutnya, layanan akomodasi di Mekkah dan Armina dengan sistem zonasi berdasarkan embarkasi. Ketiga, menu konsumsi dengan cita rasa Nusantara sesuai zonasi penempatan dan asal jamaah. Berikutnya, biaya visa sebesar SAR300 untuk setiap jamaah, sudah termasuk dalam BPIH 2020 sehingga tidak dibebankan kepada jamaah secara terpisah.
Kemudian ada tambahan penyewaan pemondokan yang pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan sistem blocking time menjadi persewaan full season atau semusim haji penuh. "Kalau dulu kita harus masuk tepat waktu dan keluar tepat waktu kalau tidak, dimasukin jamaah lain. Sekarang kita full season, itu kurang lebih perbedaan biayanya 50-100 Riyal per kepala. Jadi memang secara nominal kan biaya tetap, tapi kalau kita lihat dari value-nya sendiri sebenarnya itu turun karena banyak sekali keuntungan tambahan yang didapatkan jamaah tahun ini," papar politikus PDIP ini.
Ihsan mengatakan, penghematan itu bisa dilakukan karena sejumlah langkah yang dilakukan Komisi VIII DPR dengan Kemenag. "Pertama kita tawar biaya air lines. Kita sangat berterima kasih kepada Garuda Indonesia yang sudah menghitung dan mengefesiensikan dan mengefektivitaskan biaya air lines. Biaya yang tadinya tahun lalu, Rp30 juta lebih, tahun sekarang Rp28,6 juta rata-rata," paparnya.
Kedua, penekanan biaya bisa dilakukan karena menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD). "Ini yang menjadi salah satu faktor, yang tadinya Rp14.162/USD1, sekarang jadi Rp13.750," paparnya.
Dengan penetapan anggaran yang cepat, Komisi VIII DPR meminta Kemenag segera bisa melakukan pembayaran sejumlah kebutuhan haji seperti katering dan lainnya yang semuanya menggunakan kurs mata uang asing.
"Dan inilah keahliannya BPIH, kita minta Pak Anggito Abimayu supaya bergerak cepat. Beliau sudah beli sampai kemarin 5 triliun lebih dolar (USD), sudah beli valas. Katering dan segalanya sudah kita tetapkan. Itu kelebihannya teknis pelaksanaan haji tahun ini daripada tahun lalu," katanya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ihsan Yunus mengatakan, keuntungan pertama yakni penambahan jatah makan di Mekkah sebanyak 10 kali, dari sebelumnya hanya 40 kali pada 2019 lalu, menjadi sebanyak 50 kali pada tahun ini. "Itu kalau dikalikan 13,5 Riyal sama dengan 135 Riyal," ujarnya seusai rapat bersama Komisi VIII dengan Menteri Agama di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020). (Baca juga: Ongkos Haji 2020 Tidak Naik, DPR-Kemenag Tetapkan BPIH Rp35,2 Juta)
Selanjutnya, layanan akomodasi di Mekkah dan Armina dengan sistem zonasi berdasarkan embarkasi. Ketiga, menu konsumsi dengan cita rasa Nusantara sesuai zonasi penempatan dan asal jamaah. Berikutnya, biaya visa sebesar SAR300 untuk setiap jamaah, sudah termasuk dalam BPIH 2020 sehingga tidak dibebankan kepada jamaah secara terpisah.
Kemudian ada tambahan penyewaan pemondokan yang pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan sistem blocking time menjadi persewaan full season atau semusim haji penuh. "Kalau dulu kita harus masuk tepat waktu dan keluar tepat waktu kalau tidak, dimasukin jamaah lain. Sekarang kita full season, itu kurang lebih perbedaan biayanya 50-100 Riyal per kepala. Jadi memang secara nominal kan biaya tetap, tapi kalau kita lihat dari value-nya sendiri sebenarnya itu turun karena banyak sekali keuntungan tambahan yang didapatkan jamaah tahun ini," papar politikus PDIP ini.
Ihsan mengatakan, penghematan itu bisa dilakukan karena sejumlah langkah yang dilakukan Komisi VIII DPR dengan Kemenag. "Pertama kita tawar biaya air lines. Kita sangat berterima kasih kepada Garuda Indonesia yang sudah menghitung dan mengefesiensikan dan mengefektivitaskan biaya air lines. Biaya yang tadinya tahun lalu, Rp30 juta lebih, tahun sekarang Rp28,6 juta rata-rata," paparnya.
Kedua, penekanan biaya bisa dilakukan karena menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD). "Ini yang menjadi salah satu faktor, yang tadinya Rp14.162/USD1, sekarang jadi Rp13.750," paparnya.
Dengan penetapan anggaran yang cepat, Komisi VIII DPR meminta Kemenag segera bisa melakukan pembayaran sejumlah kebutuhan haji seperti katering dan lainnya yang semuanya menggunakan kurs mata uang asing.
"Dan inilah keahliannya BPIH, kita minta Pak Anggito Abimayu supaya bergerak cepat. Beliau sudah beli sampai kemarin 5 triliun lebih dolar (USD), sudah beli valas. Katering dan segalanya sudah kita tetapkan. Itu kelebihannya teknis pelaksanaan haji tahun ini daripada tahun lalu," katanya.
(cip)