PAN: Stafsus Presiden Kontradiktif dengan Efisiensi Anggaran

Jum'at, 22 November 2019 - 15:04 WIB
PAN: Stafsus Presiden...
PAN: Stafsus Presiden Kontradiktif dengan Efisiensi Anggaran
A A A
JAKARTA - Fungsionaris PAN mempertanyakan tugas dan fungsi staf khusus (Stafsus) presiden yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis, 21 November 2019 kemarin sore. Bahkan, stafsus presiden ini juga dinilai bertentangan dengan semangat efisiensi anggaran dan birokrasi yang digagas Jokowi. (Baca juga: Jokowi Perkenalkan Tujuh Staf Khusus Baru Generasi Milenial)

“Presiden Jokowi diminta menjelaskan tugas dan fungsi staf khusus yang diangkat. Pasalnya, pengangkatan itu seakan bertolak belakang dengan prinsip efisiensi anggaran yang dicanangkan. Dikhawatirkan, para staf khusus tersebut akan semakin membuat gemuk birokrasi di lingkungan istana,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PAN Saleh Partaonan Daulay, Jumat (22/11/2019).

Saleh mengaku simpatik dan mengapresiasi pengangkatan stafsus yang sebagiannya berasal dari kalangan milenial berprestasi. Namun, posisi ini juga perlu dijelaskan ke publik mengenai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), apakah bertabrakan dengan posisi menteri dan kepala badan yang sudah eksis. (Baca juga: Jokowi Didesak Jelaskan Tugas Stafsusnya ke Publik)

“Saya simpatik dan mengapresiasi bahwa yang diangkat adalah kalangan milenial. Namun begitu, tentu perlu penjelasan terkait tugas dan fungsi yang akan mereka emban. Sebab, di luar mereka sudah banyak pembantu presiden lainnya,” ujarnya. (Baca juga: Fahri Hamzah: Stafsus Diharapkan Jadi Etalase Industri Digital)

Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Pemuda Muhammadiyah ini melihat, pembantu presiden itu sudah banyak. Mulai dari para menteri, wakil menteri, staf kepresidenan, juru bicara dan staf rumah tangga kepresidenan yang total jumlahnya tidak sedikit. Sepintas, dengan jumlah staf sebanyak itu, urusan internal di Istana Kepresidenan sudah dapat terselenggara dengan baik. “Kalau sekarang ditambah dengan staf khusus kepresidenan, silakan dinilai sendiri. Apakah itu efisien atau tidak,” tukas Saleh.

Apakah jabatan stafsus ini baru atau sudah ada sebelumnya, Saleh tidak tahu apakah pada periode yang lalu presiden sudah memiliki staf khusus atau tidak. Sebab, ia sendiri tidak tahu atau tidak pernah mendengar aktivitasnya. (Baca juga: Angkat Stafsus Baru, Jokowi Dinilai Butuh Dukungan Milenial)

”Atau bisa saja, jumlahnya sedikit pada waktu itu sehingga kurang menggema. Saya tidak pernah dengar aktivitasnya. Mungkin bisa saja karena saya yang kurang mengikuti. Tapi mestinya, kalau gerakan dan aktivitasnya jelas, semua orang pasti akan tahu. Ini rasa-rasanya enggak seperti itu,” tandasnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)